Berita Maluku Tengah, Masohi – Kegiatan Bakudapa Anak dan Remaja (BADAR) Tingkat Sinode GPM Tahun 2024 di Jemaat GPM Amasoa, Klasis Masohi resmi dibuka, pada Rabu (26/06) malam.
Kegiatan dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Maluku, Djalaludin Salampessy mewakili Pj Gubernur Maluku Sadali le, diharapkan menjadi “Role Model’ Hidup Orang Basudara.
Badar 2024 dengan take line “Kita Setara dan Bersaudara” dipusatkan di dusun Alusia,Negeri Soahuku, berlangsung enam hari (26 Juni – 1 Juli), diikuti 38 Klasis Maluku-Maluku Utara dibawah naungan Sinode GPM Maluku, dengan jumlah peserta sebanyak 685 orang.
Ketua MPH Sinode, Pdt Elifas Maspaitella, mengatakan Badar Sinode 2024 menjadi role model hidop orang basudara karena dilakukan lintas agama. Tujuan membangun solidaritas yang inklusif dan inovatif antar anak remaja mendidik dan memperluas wawasan kesetaraan dan persaudaraan lintas agama dan keadaan fisik.
Diakui Maspaitela, pendekatan anak perlu dijaga, dilindungi, dirawat, dibina dengan baik untuk kelak menjadi generasi gereja dan bangsa di masa mendatang.
Olehnya itu kegiatan Bakudapa anak dan remaja, bukan sekedar kegiatan bersenang – senang, tapi untuk saling mengenal, berbagi pengalaman dan saling melengkapi satu sama lain.
Pasca kegiatan Badar, diharapkan peserta mampu menjadi agen-agen keadilan sosial serta persaudaraan untuk membangun Maluku, Indonesia dan dunia yang adil dan damai.
Maspaitella juga terkesan dengan persiapan Badar kali ini, karena Klasis Masohi mengerahkan seluruh potensi jemaat, membangun kompleks pemukiman baru secara cepat dengan rumah layak huni.
Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah, Herry Men Carl Haurissa juga memberikan apresiasi terselenggaranya Badar tersebut.
Dikatakan Badar sebagai menifestasi pembelajaran berharga karena anak-anak dari berbagi lintas iman bisa belajar dan berbagai pengetahuan dalam pendekatan inovatif, belajar isu marginalisasi, kekerasan, intoleransi, kesetaraan gender, disabilitasi, dan inklusi sosial.
Momen ini juga berdampak positif membangun solidaritas yang inklusif dan inovatif antar anak remaja dalam upaya membangun persaudaraan, mengingat kegiatan ini dilaksanakan lintas agama,
Diharapkan Badar tahun ini semakin memperkuat semangat moderasi dan perdamaian terutama dikalangan anak remaja.
Ketua Klasis GPM Masohi, Pdt. Adriana Lohy, mengungkapkan, pembangunan 38 unit rumah layak huni, dilakukan secara swadaya oleh jemaat baik dana dan tenaga. Sedangkan instalasi air bersih dan listrik menjadi tanggungjawab panitia pelaksana. Termasuk pelayanan inklusi kepada anak-anak dengan kondisi khusus (difabel).
Badar Sinode tahun ini diikuti 34 Klasis Maluku-Maluku Utara, berlangsung(26 Juni -1 Juli) ,di Dusun Alusia, Negeri Soahuku, Kecamatan Amahai.
Jumlah peserta di momen gerejawi tersebut, sebanyak 685 orang terdiri dari 504 utusan 34 Klasis.
Selain itu terdapat peserta perutusan denominasi gereja dan lintas agama yakni peserta remaja Islam 25 orang utusan Katholik 15 orang, peserta Suku Wamale 10 orang, ditambah 15 peserta disabilitas, sedangkan unsur pimpinan gereja berjumlah 73 orang.
Seluruh peserta yang hadir menginap di rumah-rumah yang dibangun oleh 38 jemaat di Klasis Masohi. Hunian peserta itu terdapat tiga kamar tidur, ruang tamu, dapur, tempat cucian, kamar mandi dan toilet, serta teras di bagian depan dan belakang.
Hadir pada acara tersebut, Pj Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa, Ketua Sinode GPM Elifas Maspaitella, Pj Sekda Jauhari Tuarita Ketua DPRD Maluku Benhur Watubun, Unsur pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten, Forkopimda, MPH Sinode GPM, Ketua Klasis se-GPM, Pimpinan OPD Prov Maluku dan Kabupaten, Para Kepala Kecamatan, Lurah dan Raja, Pimpinan BUMN/BUMD, Para Tokoh Agama, serta tamu undangan lainnya.DMS