Jakarta – Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, meminta Polisi Militer TNI Angkatan Darat (POM TNI AD) untuk mengusut dugaan keterlibatan oknum TNI AD dalam kasus pembunuhan wartawan Rico Sempurna Pasaribu di Karo, Sumatera Utara.
“Walaupun baru berupa indikasi, karena sudah dilaporkan ke POM TNI, maka POM TNI kami minta untuk segera melakukan investigasi dan penyidikan,” ujar TB Hasanuddin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia juga menekankan pentingnya peran proaktif POM TNI AD dalam menangani laporan yang diajukan oleh keluarga korban.
“Jika terbukti ada anggota TNI yang terlibat dalam kejahatan tersebut, segera adili secara terbuka di pengadilan,” tambahnya.
Mengambil pelajaran dari kasus ini, Komisi I DPR juga mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam mengawasi kinerja personel TNI.
“DPR berharap masyarakat turut serta dalam mengawasi seluruh prajurit TNI di lapangan dan jangan ragu melaporkan ke aparat setempat jika ada hal-hal yang merugikan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (12/7), keluarga Rico Sempurna Pasaribu melaporkan seorang anggota TNI AD, Koptu HB dari Batalyon Infantri Simbisa 125 Kabanjahe, ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) di Gambir, Jakarta Pusat. HB diduga sebagai salah satu pelaku utama dalam pembunuhan Rico dan keluarganya.
Menurut kuasa hukum keluarga Rico, Irfan Saputra, HB beberapa kali diberitakan oleh Rico terkait dugaan keterlibatannya dalam aktivitas judi di lingkungan TNI. Berita tersebut membuat HB meminta media tempat Rico bekerja untuk menurunkan laporan tersebut.
Peristiwa kebakaran yang menyebabkan kematian empat orang, yaitu Rico Sempurna Pasaribu, Efprida Boru Ginting (istri), Sudiinveseti Pasaribu (anak), dan Lowi Situngkir (cucu), terjadi pada Kamis (27/6) dini hari. DMS/AC