Berita Pulau Buru, Namlea – Harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Namlea mulai mengalami penurunan setelah sempat naik akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah pertanian Kabupaten Buru.
Pasca banjir bandang yang terjadi di wilayah pertanian Waeyapo, Kabupaten Buru, sejumlah harga komoditas mengalami kenaikan. Pantauan reporter DMS Media Group, Sofyan Muhammadia, di lokasi pasar perbelanjaan dalam kota Namlea, menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan harga sejumlah komoditas yang diperdagangkan saat ini.
Salah satu pedagang bernama La Abi menuturkan bahwa harga cabai rawit yang tadinya mencapai 120 ribu rupiah kini turun menjadi 80 ribu rupiah per kilogram. Hal yang sama terjadi pada cabai keriting, yang sebelumnya dijual pada harga 65 ribu rupiah, kini berada pada kisaran 35 ribu rupiah per kilogram.
Diakuinya bahwa penurunan harga cabai rawit dan cabai keriting belum terlalu signifikan, biasanya harga normal untuk cabai tersebut berkisar 30 ribu rupiah per kilogram.
Untuk harga tomat, bawang putih, dan bawang merah masih dijual di kisaran harga yang relatif stabil.
Perubahan cuaca turut berdampak pada kestabilan harga di pasar. Saat ini, pasokan dari beberapa wilayah kecamatan yang menjadi sentra pertanian masih tergolong lancar, seiring dengan makin membaiknya kondisi cuaca.
Sementara itu, penjualan beras medium dari lokasi pertanian padi Kabupaten Buru masih terpantau stabil, demikian disampaikan Dwi Kurniasih, salah seorang pedagang beras di pasar Namlea.
Pedagang mengakui bahwa pasca banjir sampai saat ini harga beras lokal dari lokasi pertanian Waeyapo tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan harga. Bahkan disebutkan bahwa dalam waktu dekat, petani di wilayah pertanian tersebut akan melakukan panen raya padi.
Pedagang berharap dengan adanya panen raya ke depan ini, pasokan dan harga beras medium tetap terpantau stabil.DMS