Jakarta (DMS) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Global Australian Halal Certification (GAHC) membahas peluang kerja sama strategis untuk meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar Australia yang terus berkembang.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa pasar produk halal di Australia menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, dan Indonesia harus memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan daya saing produknya.
“Kemendag menjajaki kerja sama dengan GAHC untuk memperkuat daya saing produk halal Indonesia di Australia. Upaya ini juga bagian dari komitmen kami untuk mendorong ekspor produk halal ke pasar internasional,” ujar Budi dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas tiga strategi utama untuk memperluas akses produk halal Indonesia di pasar Australia. Pertama, penyediaan sertifikasi halal berstandar global guna membuka akses pasar ekspor.
Kedua, peningkatan daya saing UMKM dalam memenuhi standar halal internasional. Ketiga, mendukung promosi dan pemasaran produk halal UMKM di dalam dan luar negeri.
Budi mengungkapkan, Australia saat ini menjadi negara tujuan ekspor produk halal Indonesia ke-18. Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), ekspor produk halal Indonesia ke Australia tumbuh sebesar 7,15 persen dengan total nilai mencapai 515,27 juta dolar AS pada 2023.
“Kami memprediksi pasar produk halal di Australia akan terus tumbuh dengan rata-rata 6,1 persen per tahun selama satu dekade ke depan (2025-2034), dengan nilai pasar yang diproyeksikan mencapai 26 miliar dolar AS pada 2034,” tambah Budi.
Selain itu, peluang ekspor produk halal Indonesia di pasar global juga semakin menjanjikan. Tren permintaan dunia terhadap produk halal diperkirakan meningkat sebesar 9,13 persen, dengan nilai proyeksi impor dunia mencapai 591,96 miliar dolar AS pada 2034.
Kemendag telah melakukan berbagai langkah untuk mendorong ekspor produk halal Indonesia, termasuk memberikan sertifikasi halal bagi produk kosmetik dan bahan penyusunnya untuk usaha kecil dan menengah.
Pada 2023, sertifikasi diberikan kepada 18 pelaku usaha, yang akan bertambah menjadi 25 pelaku usaha pada 2025. Selain itu, Kemendag aktif memfasilitasi berbagai pameran internasional untuk produk kosmetik halal, makanan dan minuman (mamin) halal, serta fesyen halal.
Beberapa pameran yang diikuti meliputi Beautyworld Middle East Dubai, Beautyworld Saudi Arabia, Malaysia International Halal Showcase, Manila Food & Beverage Expo, ISM Middle East Dubai, Foodex Jepang, dan China International Import Expo.
GAHC, sebagai salah satu Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) yang berbasis di Australia, berkomitmen mendukung pertumbuhan industri halal secara global.
Lembaga ini telah diakreditasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Indonesia dan Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF) di Australia.
GAHC melayani berbagai sektor industri, termasuk pemotongan hewan (abattoir), makanan, bahan baku, obat-obatan, kosmetik, hingga logistik.
Upaya bersama ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi produk halal Indonesia di pasar Australia dan global.DMS/AC