Moskow (DMS) – Otoritas Iran mengumumkan telah menangkap lebih dari 700 orang yang diduga sebagai mata-mata Israel sejak 13 Juni 2025. Tiga di antaranya telah dieksekusi mati atas tuduhan spionase untuk dinas intelijen Israel, Mossad.
Laporan ini disampaikan oleh kantor berita semi-resmi Iran, Fars News Agency, pada Rabu (25/6), mengutip pernyataan dari pasukan intelijen dan keamanan nasional Iran. Penangkapan terjadi di sejumlah provinsi, antara lain Kermanshah, Isfahan, Khuzestan, Fars, dan Lorestan.
Menurut pihak berwenang, ketiga pria yang telah dieksekusi dihukum karena mencoba menyelundupkan perangkat keras ke Iran dengan kedok pengiriman alkohol. Mereka disebut terlibat dalam rencana aksi teror atas perintah Mossad. Eksekusi dilakukan di Penjara Urmia, Provinsi Azerbaijan Barat.
Langkah keras Iran terhadap dugaan jaringan mata-mata ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan regional sejak pertengahan Juni. Pada 13 Juni, Israel meluncurkan operasi militer besar terhadap Iran dengan dalih membendung program nuklir militer rahasia Teheran.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan Operasi True Promise III, yang menghantam sejumlah sasaran militer di dalam wilayah Israel. Ketegangan meningkat lebih jauh ketika Amerika Serikat ikut terlibat dalam konflik, menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada 22 Juni, bergabung dengan serangan Israel.
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Iran harus menghentikan perang atau menghadapi konsekuensi yang lebih besar. Pernyataan tersebut disampaikan tak lama setelah AS menyerang situs-situs nuklir Iran.
Sebagai tanggapan, Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar pada Senin. Namun, mayoritas rudal berhasil dicegat sistem pertahanan dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Situasi mulai mereda pada Senin malam ketika Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat melakukan gencatan senjata. Gencatan senjata itu secara resmi mulai berlaku pada Selasa (24/6), mengakhiri serangkaian eskalasi yang sempat memicu kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka di kawasan Timur Tengah.
Penangkapan massal terhadap ratusan orang yang diduga mata-mata Israel ini menjadi bagian dari respons keamanan domestik Iran untuk memperkuat pertahanan internal di tengah ancaman eksternal dan meningkatnya ketegangan geopolitik. DMS/AC