Jakarta (DMS) – Penyanyi internasional Anggun C. Sasmi mengenang kepergian musisi legendaris Titiek Puspa yang wafat hari ini sebagai kehilangan besar bagi dunia musik Indonesia. Bagi Anggun, Titiek bukan hanya panutan, tetapi juga seorang “penulis lagu masterclass” yang karyanya membekas dalam perjalanan kariernya.
“Baru sekarang saya menyadari bahwa melihat beliau menulis lagu dengan melodi yang tidak pasaran dan lirik yang padat berisi adalah sebuah masterclass—pengalaman belajar yang dampaknya saya rasakan hingga hari ini,” tulis Anggun dalam unggahan Instagram pribadinya, Kamis (11/4).
Anggun juga mengenang masa kecilnya ketika terlibat dalam acara televisi Operet Papiko, yang digarap langsung oleh Titiek Puspa. Ia menyebut kesempatan itu sebagai pengalaman yang membanggakan.
“Itu terjadi saat saya berumur 9 tahun. Diberi kepercayaan untuk tampil beberapa kali dalam ‘Operet Papiko’ setiap Lebaran adalah anugerah besar. Acara itu menjadi appointment yang sangat ditunggu, tidak hanya oleh penonton TV, tapi juga oleh para pelaku industri musik,” kenangnya.
Anggun menyaksikan sendiri dedikasi Titiek Puspa yang bekerja dari pagi hingga malam dalam proses produksi acara tersebut. Ia menyebut Titiek sebagai pelopor bagi para musisi, khususnya perempuan, dan menyematkan gelar “Ibu Musik Indonesia” bagi mendiang.
“Selamat jalan, Eyang Titiek. Terima kasih untuk lirik-lirik inspiratif, guyonan hangat, dan pesan-pesan yang tak akan pernah saya lupakan. Hari ini, saya sangat berduka. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” tutup Anggun.
Titiek Puspa meninggal dunia dalam usia 87 tahun pada Kamis, pukul 16.30 WIB.
Karier bernyanyinya bermula di Semarang melalui ajang Bintang Radio. Ia dikenal luas melalui karya-karya operet di TVRI seperti “Bawang Merah Bawang Putih”, “Ketupat Lebaran”, “Kartini Manusiawi”, dan “Ronce-Ronce” bersama grup Papiko.
Tak hanya musisi, Titiek juga seorang aktris yang tampil dalam sejumlah film seperti “Karminem”, “Inem Pelayan Sexy”, dan “Apanya Dong”.DMS/AC