Jakarta (DMS) – Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada di kisaran 4,8-5,6%. Hal ini disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam rapat bersama Komite IV DPD RI hari ini.
Destry mengatakan BI meyakini prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 makin baik dengan pertumbuhan lebih tinggi, inflasi yang rendah, dan nilai tukar rupiah yang menguat.
Pada data yang dipaparkannya, disebutkan bahwa nilai tukar Rupiah berada di kisaran Rp 15.300-15.700 pada 2025, pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,8-5,6%, dan inflasi di rentang 1,5-3,5%.
“Ini adalah rincian dari prospek ataupun rincian dari pertumbuhan ekonomi, nilai Tukar dan inflasi ekonomi di periode 2024 akhir nanti dan 2025,” kata Destry di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).
Dia menilai perkiraan tersebut didukung oleh meningkatnya investasi dan pembiayaan perbankan yang semakin baik. Hal ini juga sejalan dengan iklim investasi yang baik serta kinerja ekonomi global yang menunjukkan positif.
“Prospek ini didukung oleh meningkatnya investasi dan pembiayaan perbankan seiring iklim investasi yg baik serta positifnya kinerja ekonomi global. Inflasi yang terkendali sebagai hasil positif sebagai konsistensi kebijakan moneter dan stabilisasi nilai tukar rupiah dan terus menguatnya sinergi,” jelasnya.
Dia pun menjelaskan nilai tukar rupiah yang menguat tak lepas dari dukungan bauran kebijakan moneter oleh BI, meningkatnya aliran masuk modal asing serta mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Per Agustus 2024, nilai tukar rupiah menguat Rp 15.415 per dolar AS atau menguat 5,48% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Ke depan nilai tukar rupiah cenderung menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi, dan tetap baiknya pertumbuhan ekonomi. Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan termasuk penguatan strategi operasi moneter pro market,” ujar dia.DMS/DC