Dobo, Kepulauan Aru (DMS) – Bupati Kepulauan Aru, Timotius Kaidel, secara resmi membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Yos Sudarso, Dobo, Selasa (28/10/2025).
Dalam sambutannya, Kaidel menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan bahasa daerah di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurutnya, bahasa daerah merupakan bagian dari identitas bangsa yang tidak boleh punah.
“Sebagai anak bangsa, kita punya tanggung jawab menjaga dan melestarikan bahasa daerah. Penguasaan bahasa daerah kini diakui negara sebagai bagian dari pengembangan bakat dan minat dalam manajemen talenta nasional,” ujar Kaidel.
Ia menyoroti menurunnya jumlah penutur bahasa daerah di Indonesia, termasuk di Kepulauan Aru. Saat ini, banyak anak-anak sudah tidak mampu lagi menuturkan bahasa daerahnya, sementara penutur aktif umumnya berasal dari generasi tua.
Kaidel menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Maluku untuk mengembangkan penutur bahasa daerah melalui program revitalisasi bahasa. Program ini dilaksanakan di sekolah-sekolah dengan dukungan fasilitator, pengajar, duta bahasa, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun ini, kegiatan FTBI menampilkan bahasa Tarangan Barat dan Manumbai. Bahasa Tarangan Barat telah memasuki tahun ketiga pendampingan, sedangkan bahasa Manumbai baru memulai tahap pembinaan.
“Saya berharap Balai Bahasa Provinsi Maluku terus mendampingi kami dalam revitalisasi bahasa daerah, termasuk bahasa yang sudah hampir punah seperti Manumbai,” kata Kaidel.
Ia juga mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memasukkan pelestarian bahasa daerah ke dalam kurikulum muatan lokal di setiap jenjang pendidikan.
Di akhir sambutannya, Kaidel menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kebudayaan RI, Balai Bahasa Provinsi Maluku, para kepala sekolah, pengajar, fasilitator, dan Duta Bahasa yang telah mendukung pelaksanaan program revitalisasi bahasa di Kepulauan Aru.DMS











