Berita Bupati Maluku Tengah, Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua mengancam akan menahan gaji dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat desa yang hingga kini belum juga mengikuti vaksinasi Covid-19.
Tidak saja terancam gaji ditahan bagi ASN dan Perangkat Desa tetapi diikuti sanksi dirumahkan. Hal yang sama juga berlaku kepada semua guru dan tata usaha sekolah di Maluku Tengah. Selain ancaman tidak mendapatkan gaji juga dan dirumahkan, guru tersebut dilarang untuk melakukan pembelajaran tatap muka disekolah.
Menurut Abua, ASN dan aparatur desa dan guru yang belum mengikuti vaksinasi sudah didata dan jika belum mengikuti vaksinasi akan segera diberi sanksi. Kata Tuasikal kepada DMS Media Group di Masohi, Senin (13/12)
Disebutkan, ASN harus menjadi teladan bagi masyarakat dalam mewujudkan program vaksinasi di daerah. Karena itu, ia menegaskan, tidak akan memberikan toleransi kepada para ASN yang belum divaksin.
Abua mencontohkan aturan yang harus ditaati saat bepergian, misalnya bepergian menggunakan pesawat terbang harus memiliki kartu vaksin minimal vaksin pertama dan itu harus dipatuhi karena telah menjadi aturan pemerintah.
Langkah tegas Bupati Tuasikal Abua ini diambil lantaran capaian vaksinasi di Maluku Tengah yang masih sangat rendah jauh dibawah target yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 70 %.
Dikatakan sejauh ini capaian vaksinasi untuk tahap pertama di Maluku Tengah, baru di angka 45 % sedangkan vaksin tahap kedua mencapai 29 %. dari target sasaran sebesar 332.537 warga.
Abua menargetkan pada akhir bulan desember capaian vaksinasi di wilayah itu sudah bisa mencapai 70 persen.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan, Maluku Tengah, Jahlul Ikhsan juga mengatakan hal senada. Menurutnya, secara akumulatif presentasi vaksinasi di Maluku Tengah baru mencapai 45 %, masih jauh dibawah target 70%
Olehnya karena itu, untuk mengejar herd imunity 70% itu, Pemerintah daerah menggandeng kerjasama dengan sejumlah instansi seperti TNI Polri, BIN dan juga organisasi kemasyarakatan, untuk mempercepat program vaksinasi di Kabupaten Maluku Tengah.
Ikshan mengakui rendahnya serapan vaksin antara lain disebabkan masyarakat masih mempercayai informasi hoaks tentang vaksin serta faktor rentang kendali wilayah.
Ia menambahkan, upaya percepatan penanganan Covid-19 ini sebagai langkah menuju pemulihan ekonomi Maluku Tengah, dengan demikian keberhasilan vaksinasi dibutuhkan kesadaran masyarakat termasuk dukungan stakeholder lain dalam memaksimalkan penanganan Covid-19.DMS