Namlea, Kabupaten Buru (DMS) – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Bupolo menggelar aksi damai di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buru, Jumat (kemarin).
Massa menuntut pembukaan kotak suara di TPS 2 Desa Debowae, Kecamatan Waelata, untuk dilakukan penghitungan ulang.
Dalam aksi tersebut, pendemo menduga adanya indikasi kecurangan yang melibatkan Ketua KPU Walid Azis dan salah satu komisioner, Faisal Mamulaty.
Mereka menuding kedua pejabat KPU tersebut bekerja sama untuk meloloskan pelanggaran di TPS 2 pada pemilihan kepala daerah.
Massa menuntut agar Walid Azis dan Faisal Mamulaty segera menemui mereka dan memberikan klarifikasi atas dugaan kecurangan tersebut.
Situasi memanas saat massa mencoba memaksa masuk ke dalam kantor KPU, namun dihalau oleh aparat kepolisian Polres Buru yang berjaga di lokasi.
Ketegangan meningkat hingga terjadi aksi saling dorong antara pendemo dan polisi. Melihat situasi semakin anarkis, aparat mengambil langkah tegas dengan menurunkan orator dari mobil pikap yang digunakan dalam aksi.
Polisi juga membubarkan massa demi menjaga situasi tetap kondusif.Dalam insiden tersebut, polisi mengamankan dua orang yang diduga sebagai provokator kericuhan.DMS