Jakarta – Desa Ibru, terletak di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro, Jambi, dinobatkan sebagai peraih terbaik dalam program Nugraha Karya Desa BRILian 2023 oleh BRI. Desa ini diakui sebagai yang paling inovatif dan maju dalam digitalisasi.
Meskipun hanya terdiri dari 271 keluarga, Desa Ibru memiliki sumber daya alam yang kaya dan beragam. Untuk meningkatkan perekonomian lokal dan menghasilkan komoditas unggulan, Desa Ibru menghadirkan inovasi berdasarkan potensi alam yang dimilikinya.
Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Desa Ibru adalah sumber air bersih yang luar biasa. Desa ini juga fokus pada pengembangan sektor pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur untuk menanam tanaman rimpang, seperti kunyit. Arman, seorang warga, menjelaskan bahwa pilihan budidaya kunyit dipandang sebagai langkah strategis untuk menghasilkan produk kesehatan serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Demi kesejahteraan petani, pemerintah Desa Ibru melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Suka Makmur mengambil langkah untuk memanfaatkan lahan kering dengan menanam tanaman biofarmaka, termasuk kunyit.
Melalui berbagai penelitian dan inovasi, BUMDes Suka Makmur berhasil menghasilkan produk turunan kunyit, seperti sabun batang kunyit, kerupuk kunyit, pewangi ruangan, serbuk kunyit kristal, dan bahkan memanfaatkan kulit kunyit sebagai ekoenzim.
Pendekatan ini terbukti membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Ibru, yang didukung oleh potensi alam yang melimpah. Dengan demikian, masyarakatnya dapat berperan aktif dalam mengembangkan industri berbasis bahan baku tanaman obat di Indonesia.
BUMDes Suka Makmur, dengan bantuan dua kelompok tani dan masyarakat sekitar, terus mengedukasi dan mendorong warga untuk menanam kunyit di pekarangan rumah.
Direktur BUMdes Suka Makmur, Anggoro, mengungkapkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Desa Ibru untuk menjadi contoh dalam pengembangan desa di Provinsi Jambi. Desa Ibru bahkan telah dijadikan Desa Laboratorium Terpadu (DLT), karena aktif menggerakkan masyarakat, terutama kelompok petani, untuk melakukan diversifikasi produk lokal.
Selain itu, produk kunyit dari Desa Ibru telah diperkenalkan ke dua negara tetangga, Turki dan Malaysia, dengan respon yang sangat positif. Setelah meraih penghargaan sebagai Desa Inovatif dan Digitalisasi Terbaik, Desa Ibru melalui BUMDes Suka Makmur berencana untuk mengembangkan produk turunan kunyit lainnya, termasuk kerjasama dengan mitra yang berpengalaman di bidangnya.
BUMDes Suka Makmur juga akan membangun infrastruktur pendukung seperti rumah digital, rumah produksi, rumah pencucian rimpang, dan rumah pengeringan, yang selain menjadi tempat produksi, juga dapat menjadi potensi wisata baru.
“Dengan menghadirkan agroindustri dan agrowisata biofarmaka, tempat yang kami bangun akan menjadi objek wisata berbasis industri,” tambah Anggoro.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa Desa BRILiaN merupakan bagian dari program pemberdayaan desa untuk menghasilkan model percontohan dalam pengembangan desa. Hingga akhir tahun 2023, sudah ada 3.178 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan melalui program Desa BRILiaN.
“Program ini menunjukkan komitmen BRI sebagai perusahaan BUMN dalam menerapkan nilai-nilai ekonomi dan sosial secara bersamaan, sehingga tidak ada yang perlu dipertentangkan. Dengan kemampuan navigasi yang baik, tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik,” tegas Sunarso. DMS/AC