Berita Ambon –Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon mengkaji penetapan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan pembelajaran tatap muka 100%, jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD), dengan menelaah lebih lanjut perkembangan Covid-19 di setelah terlebih dahulu pasca lebaran.
Hal ini seiring dengan semakin menurunnya kasus positif aktif Covid-19 di Kota Ambon yang menempatkan kota bertajuk Manise ini ke zona kuning atau resiko rendah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinan Tasso yang dikonfirmasi, Rabu (1/05) optimistis PTM penuh untuk jenjang SMP dapat diterapkan di Kota Ambon, dengan melihat grafik tingkat terkonfirmasi kasus yang terus melandai dimana posisi kota Ambon Kota Ambon saat ini masuk dalam pemberlakuan PPKM Level 2 dengan zero kasus alias nihil.
Menurutnya, PTM 100 persen diterapkan secara bertahap SMP dan SD, sedangkan PTM PAUD/TK diberlalukan 50 persen dan jika kondisi terus membaik dilakukan 100 persen.
Jika nanti PTM diberlakukan 100 persen, semua sekolah tetap diminta disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah baik siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Termasuk juga mendorong vaksinasi kepada siswa agar bisa 100%.
Tasso menyebutkan, sejauh ini kasus Covid-19 di lingkungan sekolah di Kota Ambon masih nol kasus. Itu berdasarkan hasil verifikasi ke lapangan oleh Disdik dan Dinkes, serta laporan yang masuk dari setiap sekolah.
Pelaksanaan PTM terbatas 50% juga tidak ada kendala, karena siswa tetap bisa belajar secara kombinasi daring dan luring.
Sebelumnya Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pendidikan, terhitung Rabu 3 Maret 2022, resmi membuka proses pembelajaran tatap muka terbatas untuk Sekolah Menengah Pertama yang telah memenuhi berbagai persyaratan Protokol Kesehatan (Prokes).
Dalam pelaksanaanya ada 48 SMP memenuhi berbagai persyaratan Prokes dimaksud. Disusul PTMT tingkat Sekolah Dasar pada, Senin 7 Maret 2022.
Sstidaknya ada empat alasan diberlakukannya PTMT antara lain menurunya kasus Covid di Kota Ambon, jumlah siswa dan guru yang mendapatkan vaksin tahap pertama dan kedua diatas 60 persen, bahkan ada juga yang telah mendapat vaksin Booster.
Selain itu tingginya animo siswa mengikuti PTM terbatas dibanding sistim pembelajaran tatap muka jarak jauh (PTMJJ) atau melalui aplikasi zoom.DMS