Makassar – Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Erwin Aksa, tengah berusaha keras mempercepat kaderisasi di kalangan anak muda. Langkah ini diambil mengingat kondisi terkini Golkar yang menunjukkan penurunan performa, dengan harapan dapat mengembalikan kejayaan partai Pohon Beringin Rindang tersebut.
“Saya ingin berbagi temuan-temuan kita, sebagai Wakil Ketua Bidang Penggalangan Strategi, dalam usaha melakukan perubahan di Golkar. Kami berkeinginan mengembalikan Golkar sebagai Golongan Karya,” ujarnya saat berbicara di Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Sabtu.
Erwin Aksa berkomitmen untuk membuat Golkar kembali disenangi oleh masyarakat, mengembalikan partai ke porosnya, dan mendorong adanya demokrasi dalam struktur organisasi. Hingga saat ini, Golkar telah memulai upaya percepatan kaderisasi di kalangan generasi muda.
“Generasi muda Golkar sudah mengisi pos-pos penting, baik di tingkat organisasi, legislatif, maupun eksekutif. Kami berusaha mempercepat proses ini agar Golkar tidak hanya dikenal sebagai partai milenial, melainkan juga dicintai oleh anak-anak muda,” tuturnya.
Erwin Aksa menjelaskan bahwa dia telah melakukan penelitian menyeluruh sebelum dan sesudah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan batasan umum Calon Presiden dan Wakil Presiden serta syarat lainnya. Hal ini dilakukan untuk memahami kekhawatiran dan harapan masyarakat terhadap calon legislatif dan presiden.
“Kami ingin memahami isu-isu yang sedang dihadapi masyarakat, terutama setelah keputusan MK. Kami percaya bahwa masukan dari masyarakat sangat berharga untuk diperbincangkan,” tambahnya.
Meskipun Erwin Aksa mengakui tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini, terutama terkait masalah ekonomi dan keadilan sosial, sebagai Wakil Ketua Umum Partai dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dia tetap optimis terhadap kemenangan Golkar.
“Golkar memiliki target untuk menang dalam Pemilu dan Pileg. Meskipun kami tidak memiliki calon presiden, kami melihat peluang untuk mencapai itu,” kata Erwin dengan penuh semangat.
Menyoroti sejarah positif Partai Golkar di masa pemerintahan Soeharto, Erwin Aksa menekankan pentingnya menghormati warisan mantan Presiden ke-2 Indonesia tersebut. Meskipun menyadari bahwa setiap presiden memiliki kelebihan dan kekurangan, dia berpendapat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa Soeharto adalah presiden terbaik di antara yang lainnya.
Di samping itu, Erwin Aksa juga memberikan pandangan terhadap strategi kader Golkar dalam menghadapi Pileg dan Pilpres. Menurutnya, kreativitas dalam menggunakan alat peraga, manajemen media sosial yang efektif, dan penguatan ekonomi berdasarkan ideologi Pancasila adalah kunci kesuksesan.
“Posisi Partai Golkar berada di tengah, dan kami harus merangkul semua golongan karena kami adalah partai sentris,” ungkapnya.
Sementara berbicara tentang target kemenangan Pileg di Sulawesi Selatan, Erwin Aksa menyampaikan bahwa melalui analisis berbasis data, Golkar memiliki potensi untuk meraih 20 persen kursi, bahkan mampu mengusung sendiri Calon Kepala Daerah dalam Pilkada Gubernur Sulsel 2024.
“Dengan target 20 persen di tingkat provinsi, kami yakin Golkar dapat mencalonkan kader sendiri untuk bersaing di Pilgub. Analisis ini didasarkan pada data yang kami punya,” tambah Erwin. DMS-Ac