Berita Maluku – Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku berupaya memaksimalkan daya tampung gedung pasar Mardika bagi para pedagang yang hingga saat ini belum mendapatkan tempat berjualan dalam lokasi gedung.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Yahya Kotta, saat ditanya sejumlah wartawan ketika menghadiri acara Grand Opening Gedung Baru Pasar Mardika oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail, pada Kamis, 18 April 2024.
Dijelaskan Yahya Kotta, gedung baru pasar Mardika, sesuai hasil kajian tim dari Unpatty Ambon, memiliki daya tampung sebanyak 1.700 pedagang. Namun, kemungkinan sebagai pedagang tidak dapat terakomodir dalam gedung.
Oleh karena itu, dengan jumlah pedagang yang ada saat ini di atas 3 ribuan, pihaknya akan berupaya memaksimalkan ruang yang masih kosong, mulai dari lantai satu hingga lantai empat agar sebagian pedagang juga diberikan tempat berjualan dalam gedung pasar Mardika.
Sementara sebagian pedagang masih dapat berjualan pada lokasi pasar Apung, karena sesuai rencana lokasi pasar Apung tidak akan dibongkar, sehingga pedagang yang belum mendapatkan tempat di dalam pasar Mardika bisa berjualan di pasar Apung.
Sementara disinggung soal pembayaran di awal sebesar 600 ribu rupiah oleh setiap pedagang, kata Yahya, hal itu telah diakumulasi untuk jangka waktu tiga bulan, di mana jika dihitung setiap hari pedagang membayar iuran sebesar 25 ribu rupiah.
Sampai dengan saat ini, masih banyak pedagang yang mengeluhkan karena tidak mendapatkan tempat untuk berjualan pada lokasi dalam gedung pasar Mardika yang kini telah mulai dioperasikan penggunaannya.
Seperti dijelaskan, gedung baru Pasar Mardika dibangun pada 30 Desember 2021 lalu dan rampung pada Pembangunan 22 Juli 2023, dengan konstruksi 4 lantai yang menggunakan Anggaran Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp. 134.863.524.850,-, dan dapat menampung 1.700 pedagang.DMS