Masihulan, Malteng (DMS) – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, dan Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo mengunjungi warga Negeri Masihulan, Rumaolat, dan Sawai guna meredakan ketegangan pasca-bentrokan antarwarga yang terjadi pada Kamis (3/4).
Pertemuan berlangsung di Gedung Gereja Hapare Holoi juga dihadiri Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, Wakil Bupati Mario Lawalata, Ketua DPRD Maluku tengah, Herry Men Carl Haurissa, Kapolres Maluku Tengah AKBP Hardi Meladi Kadir, serta Dandim 1502/Masohi Letkol Czi M. Yusuf Aksa
Gubernur Hendrik Lewerissa menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menangani permasalahan ini secara adil dan bertanggung jawab.
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat serta memastikan bahwa pemerintah akan berupaya maksimal dalam membantu warga terdampak.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan menyerahkan penanganan insiden kepada aparat penegak hukum. “Kami meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh situasi,” ujarnya.
Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan menegaskan bahwa aparat kepolisian dan TNI telah mengendalikan situasi di lokasi kejadian. Pihak kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang terbukti melakukan provokasi dan tindakan kriminal.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Polda Maluku memiliki tim patroli siber yang akan mengawasi penyebaran berita hoaks yang dapat memperburuk keadaan.
Kapolda mengajak masyarakat untuk kembali menjalankan aktivitas sehari-hari dan berharap agar para tokoh masyarakat, adat, dan agama dapat meredam ketegangan di tengah warga.
Selain pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pemuda ketiga negeri pemerintah daerah juga mengupayakan mediasi antara kelompok yang terlibat bentrokan guna mencari solusi damai dan mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.
Diketahui, bentrokan yang terjadi pada Kamis (3/4) mengakibatkan 69 rumah terbakar dan 82 kepala keluarga mengungsi ke rumah warga serta gereja setempat.
Insiden ini juga menyebabkan meninggalnya Bripka Husni Abdullah, Panit Opsnal Unit Intelkam Polsek Wahai.
Saat ini, ratusan personel keamanan telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi di Sawai dan Rumaolat guna mencegah bentrokan susulan.
Penyebab bentrokan yang terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIT masih dalam penyelidikan pihak berwenang. DMS