Berita Ambon – Harga sayur mayur yang dijual pedagang di pasar Mardika Ambon pekan pertama September ini, harganya terbilang cukup tinggi.
Tingginya harga sayur tidak terlepas dari pengharu musim hujan yang mengguyur wilayah Maluku tiga bulan belakangan, sehingga berdampak petani gagal panen di sejumlah sentra produksi baik yang ada di Pulau Ambon, Pulau Seram maupun Pulau Buru.
Sebelumnya harga sayur kangkung, cabai dan bawang cukup tinggi sehingga menyumbang inflasi bagi kota Ambon.
La Ingga salah satu pedagang di Pasar Mardika, yang diwawancarai DMS Media Group,Sabtu (10/09) menjelaskan, kenaikan harga ini sudah terjadi seminggu yang lalu.
Seperti untuk jenis sayuran kacang panjang di jual Rp25/ikat, sedangkan ketimun Rp20 ribu/tumpuk.
Tingginya harga kedua jenis sayuran ini karena stok dari sentra produksi dari Pulau Seram,Buru dan Pulau Ambon terbatas.
Sebelumnya kacang panjanag dijual Rp10 ribu/ikat.
“Kacang panjang dan ketimun mahal karena faktor cuaca hujan. Stok sayur yang kami dapat dari Gemba Pulau Seram,Pulau Buru dan kota Ambon berkurang, ini yang menyebabkan kenaikan harga”jelas La Ingga
Diakui kenaikan harga sayur seperti ini sering terjadi saat musim penghujan,Bukan karena adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
“Jika stok sayur banyak sudah pasti harga julanya ikut anjlok. Ini karena cuaca bukan karna naiknya BBM”ujarnya.
Sementara itu pedagang lainya Ibu Tia, mengaku kenaikan harga juga terjadi untuk cabai rawit.
Saat cabai dijual antara Rp100 ribu hingga Rp120. Ribu/kilon. cabe keriting juga mengalami kenaikan yakni Rp80 hingga Rp100 ribu/kilo
Sedangkan untuk jenis sayur seperti, kangkung, bayam , terong dan beberapa jenis sayuran lainnya sebelumnya Rp 5.000/ikat naik menjadi Rp10 ribu bahkan Rp15/ikat.
Untuk bawang merah dan bawang putih serta beberapa bahan pokok lainya masih dijual pedagang dengan harga normal, hanya sayur mayur yang mengalami kenaikan.DMS