Berita Maluku Tengah, Masohi – Hampir sebulan lamanya kelangkaan minyak tanah masih berlangsung dalam kota Masohi dan sekitarnya dimana terlihat puluhan warga sedang mengantre pada sejumlah pangkalan penjualan minyak tanah untuk membeli minyak tanah.
Pantauan tim DMS Medai Group pada yang berada pada salah satu lokasi pangkalan penjualan minyak tanah dalam kota Masohi terlihat para warga yang banyak didominasi ibu-ibu rumah tangga sementara mengantre dengan jerigen guna mendapatkan minyak tanah.
Maryam Mahuwa salah satu ibu rumah tangga di kota Masohi yang ditemui saat ikut mengantre minyak tanah, kepada tim DMS Media Group menuturkan krisis minyak tanah ini telah terjadi sejak Desember 2020 lalu dan hingga saat ini masih terjadi kelangkaan minyaki tanah.
Hal ini membuat banyak warga yang harus bersedia antre satu hingga dua jam untuk mendapatkan minyak tanah, karena banyak tempat penjualan minyak tanah yang ada di kota Masohi tidak melakukan penjualan minyak tanah dikarenakan stok yang tersedia telah habis dan banyak juga yang tidak mendapatkan jatah sehingga membuat banyak warga yang kesulitan mendapatkan minyak tanah.
Kelangkaan minyak tanah ini, kata Maryam mengakibatkan harga yang dijual ke masyarakat naik dari sebelumnya dimana dari Rp18.000/5 liter, kini dijual hingga Rp25.000/5 liter.
Sementara itu Abidin Marasabessy kepala bidang pasar Binaya Masohi, secara tegas mengatakan kelangkaan minyak tanah yang terjadi saat ini bukan karena adanya unsur kesengajaan namun ada sejumlah persolan yang perlu diselesaikan oleh pihak agen dan pangkalan dengan Pertamina mengenai administrasi.
Jika nantinya ada terjadi kekurangan stok di masyarakat maka, Pertamina biasanya meminta kepada pihak agen untuk berkoordinasi sehingga nantinya bisa meminta kuota penambahan minyak tanah ke pihak Pertamina.
“Sebenarnya bukan kelangkaan tapi ini persoalan administrasi saja, kalau itu masih kurang nanti dari pihak pertamina itu mengatakan kepada agen segera berkoordinasi dengan pihak-pihak bersangkutan untuk menyampaikan permintaan kuota penambahan sesuai dengan kebutuhan” Ujar Marasabessy.
Hampir kurang lebih satu bulan terjadi krisis dalam kota Masohi dan hal ini terkesan dibiarkan bigitu saja oleh pihak-pihak yang mempunyai kewenangan untuk melihat peroslan ini, dimana kelangkaan terjadi mulai dari Desember 2020 hingga masuk ke Januarai 2021 kelangkaan minyak tanah dalam kota Masohi masih terjadi. radiodms.com