Berita Maluku Tengah, Masohi – Kepsek SDN 3 Sapura rencananya akan dipanggil terkait proyek pembangunan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ruang Guru termasuk dua unit rumah dinas guru SD negeri 3 Saparua beserta perabotanya yang dikerjakan sejak 4 Juni 2020 dan rencana selesai Desember 2020, namun fakta dilapangan proyek tersebut belum juga terselesaikan pengerjaannya.
Kepala seksi sarana dan prasarana Maluku Tengah Yusuf Marasabessy menegaskan pihakny telah turun ke sejumlah lokasi yang tersebar pada kecamatan-kecamatan. Guna melihat langsung proyek pengerjaan pada sekolah-sekolah.
Dari hasil kunjungan tersebut ada beberapa proyek pembangunan gedung sekolah, maupun fasilitas penunjang lainya dari dinas Pendidikan belum selesai mengerjakannya. Dengan berbagai alasan yang para Kepsek kemukakan dalam menangani langsung proyek yang mereka maksud.
Selain itu atas persolan tersebut akan kami sampikan ke pimpinan untuk selanjutnya Kepsek yang bertanggung jawab akan kami panggil. Guna meminta penjelasan keterlambatan penyelesaian proyek kami maksud.
Beliau akui keterbatasan personil menjadi sedikit kendala dalam melakukan pengawasan. Sehingga membutuhkan proses waktu yang sedikit lama guna memastikan bahwa seluruh proyek pembanguan dan rehabilitas sarana Pendidikan berjalan dengan baik.
“Kalau beberapa sekolah yang belum terselesaikan bisa panggil. Dari hal itu jadi kita tau kendala apa pada lapangan sehingga proses itu tidak bisa terselesaikan dengan sempurna. Hal itu akan kita laporkan ke pimpinan kita, karena level kita sebagai bidang itu jelas secara umum teknisny. Kemudian hal itu kita lapor dan akan menyurati sekolah – sekolah yang mungkin pekerjaanya belum 100 persen” Ujar Marasabessy.
Yang mana pada proyek pembangunan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) satu ruang, total anggaran proyek 72 juta rupiah pelaksana proyek yakni P2S SD Negeri 3 Saparua sementara proyek ruang guru total anggaran proyek 199 juta rupiah dan dua unit rumah dinas guru beserta perabotannya, total anggaran 340 juta rupiah. Berita Maluku Tengah