Berita Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan MVO Nederlands dan PT. Milion Limbah Ambon (MLA) terkait pengelolaan sampah.
Penandatanganan MoU yang difasilitasi Kedutaan Kerajaan Belanda di Indonesia, dilakukan oleh Pj. Wali Kota, Bodewin M. Wattimena, bersama perwakilan para pihak, Senin (15/8).
Penjabat Walikota Bodewin Wattimena kepada sejumlah media menjelaskan penjajakan kerjasama ini dilakukan beberapa waktu lalu. Pengelolaan sampah plastik terpadu dibangun atas kerjasama dengan PT. MLA.
Sebelumnya lokasi pengolahan sampah plastik direncanakan di Airlouw namu terjadi prubahan dan dialihkan ke Negeri Rutong.
Diakui Wattimena sampah menjadi persoalan utama yang dihadapi Pemkot Ambon, karena keterbatasan dalam sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia.
Kendati demikain Pemkot terus berupaya melakukan berbagai hal dalam menyelesaikan persoalan sampah dan Salah satu kebijakan prioriotas yang ditetapkan adalah mewujudkan Ambon Bersih, termasuk pengelolaan sampah secara baik.
Menurutnya, salah satu upaya untuk pengelolaan sampah, adalah merubah sistem konvesional yakni tampung, angkut dan buang menjadi sistem yang lebih maju, dengan melakukan delegasi pengolahan sampah secara terpadu hingga tingkat Desa/Negeri dan Kelurahan.
Diesbutkan pengelolaan sampah dilakukan mengutamakan konsep, kolaborasi dan kosistensi (3K).
Sementara itu, perwakilan kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, Ardi Stoios Braken, menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Ambon yang telah bekerjasama dalam mengatasi pengelolaan sampah.
Dirinya berharap dengan projek kerjasama di Ambon akan menjadi pilot project yang akan dilakukan di kawasan lainnya di Indonesia.
Dikatakan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, mendukung program Presiden Joko Widodo untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, bukan hanya di Pulau Jawa semata.
Sebagai informasi, penjajakan kerjasama antara Pemkot dan konsorsium yang dimpimpin oleh MVO Nederlands dilakukan sejak kepemimpinan Wali Kota Richard Louhenapessy. Tujuannya untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan kesehatan dengan mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah.
Dengan adanya program ini, membuka kesempatan kerja di sektor persampahan, menghasilkan nilai ekonomis dari sampah rumah tangga, serta membantu meningkatkan sektor pariwisata dari lingkungan yang bersih.
Dengan adanya MoU maka Program pengelolaan sampah dapat mulai diimplementasikan tahun ini dengan dibantu oleh NGO Lokal dan pendanaan dari P4G (Partnering For Green and The Global Goals), dimana Belanda dan Indonesia masuk sebagai anggota.DMS