Jakarta – Pasca-liburan Lebaran 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan drastis. Konflik yang memanas antara Iran dan Israel, bersamaan dengan penundaan pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), menjadi faktor pendorong utama di balik pelemahan tersebut.
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun sebesar 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.088 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 yang mencapai Rp15.848 per dolar AS.
“Penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan ketegangan geopolitik yang meningkat telah memperkuat posisi dolar AS belakangan ini,” ujar Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, di Jakarta, Selasa.
Ariston menambahkan bahwa rupiah berpotensi melemah lebih lanjut terhadap dolar AS di hari kerja pertama setelah libur Lebaran. Hal ini terkait dengan kenaikan indeks dolar AS ke atas level 106, setelah berada di kisaran 105 selama libur Lebaran dan 104 sebelumnya.
Konflik di Timur Tengah, khususnya serangan balasan Iran terhadap Israel, telah menimbulkan ketegangan di wilayah tersebut dan memunculkan kekhawatiran akan potensi perang baru.
“Akibat perang tersebut, pasokan akan terganggu, inflasi meningkat, dan ekonomi global berpotensi melambat, mendorong pelaku pasar untuk beralih dari aset berisiko ke aset yang dianggap aman, termasuk dolar AS dan emas,” jelas Ariston.
Selama libur Lebaran, perhatian pasar terfokus pada rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret, yang dapat memberikan petunjuk terkait kebijakan suku bunga acuan AS oleh The Fed. Namun, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS dalam waktu dekat menurun.
Pada pagi ini, data Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama akan dirilis dengan perkiraan sebesar 4,8 persen. Jika angka tersebut di bawah perkiraan, akan menambah tekanan terhadap aset berisiko termasuk rupiah, karena perlambatan ekonomi Tiongkok dapat berdampak pada perekonomian global.
Ariston menegaskan bahwa rupiah berpotensi terus melemah menuju level Rp16.000 terhadap dolar AS pada hari ini. DMS/AC