Namlea, Pulau Buru (DMS) – Komisi III DPRD Kabupaten Buru menggelar rapat bersama pihak PT Pelayaran Dharma Indah terkait tingginya biaya pengantaran jenazah menggunakan kapal KM Cantika Lestari 8A.
Dalam rapat tersebut, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Buru,Rustam Fadli Tukuboya, menyampaikan bahwa DPRD secara kelembagaan akan menyurati pimpinan PT Pelayaran Dharma Indah untuk mempertimbangkan penurunan tarif pengantaran jenazah rute Namlea-Ambon.
Menurut Tukuboya, tarif yang saat ini dikenakan untuk pengantaran jenazah sebesar Rp2,5 juta dinilai terlalu tinggi bagi masyarakat. Meski tarif tersebut telah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) perusahaan, DPRD berkomitmen untuk mencari solusi agar biaya tersebut dapat dikurangi sehingga tidak terlalu membebani keluarga yang berduka.
Lebih lanjut, Tukuboya menegaskan bahwa PT Pelayaran Dharma Indah merupakan perusahaan swasta, bukan milik pemerintah. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dapat bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk memberikan subsidi langsung terhadap biaya pengantaran jenazah.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Pelayaran Dharma Indah Namlea, Muliana Bega, menjelaskan bahwa tarif Rp2,5 juta tersebut sudah mencakup biaya pengangkutan ambulans dan jenazah. Ambulans yang masuk dalam golongan 5 dikenakan tarif Rp1,3 juta, sedangkan jenazah dikenakan tarif Rp1,2 juta, dengan total keseluruhan Rp2,5 juta.
“Tarif ini berbeda dengan biaya untuk pasien sakit yang hanya dikenakan Rp105 ribu,” jelas Muliana.
Ia juga menambahkan, untuk pengantaran jenazah menggunakan peti jenazah di kapalKM Cantika 6E, tarif yang berlaku sebesar Rp5 juta.
Muliana menegaskan, kebijakan tarif tersebut merupakan keputusan internal perusahaan. Namun, ia berjanji akan menyampaikan aspirasi DPRD Buru kepada pimpinan PT Pelayaran Dharma Indah agar dapat dipertimbangkan kembali.DMS
