Jakarta (DMS) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan telah menelusuri aliran dana dalam kasus dugaan korupsi Bank BJB yang diduga mengarah ke keluarga mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Penelusuran juga menyasar istrinya yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI, Atalia Praratya.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan langkah itu dilakukan untuk menelusuri potensi keterlibatan keluarga Ridwan Kamil.
“Kalau keluarganya sudah kami lakukan. Kami juga minta data terkait harta kekayaannya dan lain-lain,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (1/10).
Asep menjelaskan bahwa KPK bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna memantau arus kas terkait dugaan korupsi pada proyek pengadaan iklan di Bank BJB periode 2021–2023.
“Tentu menyangkut PPATK, kami lihat cash flow-nya, keluar masuk uang, dan lain-lain,” ucapnya.
Fokus Utama pada Ridwan Kamil
Meski demikian, KPK menegaskan fokus utama penyidikan saat ini adalah menelusuri aliran dana yang berkaitan langsung dengan Ridwan Kamil. Setelah itu, barulah diputuskan apakah diperlukan pemeriksaan terhadap keluarganya.
“Baru nanti kami lihat apakah masih perlu meminta keterangan dari keluarganya atau tidak,” tambah Asep.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima tersangka sejak 13 Maret 2025. Mereka adalah Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (YR), Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Widi Hartoto (WH), serta tiga pengendali agensi periklanan yakni Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Suhendrik (SUH), dan Sophan Jaya Kusuma (SJK).
Kerugian negara akibat dugaan korupsi proyek pengadaan iklan di Bank BJB diperkirakan mencapai Rp222 miliar.
Rumah Ridwan Kamil Pernah Digeledah
Sebelumnya, pada 10 Maret 2025, KPK telah menggeledah rumah pribadi Ridwan Kamil terkait kasus ini. Dari penggeledahan, penyidik menyita sejumlah barang, termasuk sepeda motor dan mobil.
Namun hingga kini, meski sudah lebih dari 200 hari sejak penggeledahan, Ridwan Kamil belum pernah dipanggil KPK untuk diperiksa.
DMS/AC