Jakarta – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan tren signifikan dalam perjalanan mudik selama musim Lebaran 2024, dengan lonjakan sebesar 71,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dari total penduduk Indonesia yang mencapai 193 juta orang.
“Dari hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT), kami melihat adanya peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada musim Lebaran 2024 sebesar 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 193 juta orang,” ungkap Budi dalam konferensi pers virtual dari Jakarta, Minggu.
Budi juga menambahkan bahwa sekitar 28,4 juta orang diproyeksikan akan meninggalkan wilayah Jabodetabek.
“Dari jumlah tersebut, sekitar 14,6% atau sekitar 28,4 juta penduduk Jabodetabek diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran pada tahun 2024, dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 45,8% atau sekitar 123 juta orang,” tambahnya.
Sebagai upaya antisipasi terhadap lonjakan pemudik tersebut, Budi menyatakan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mempersiapkan segala sesuatu dari sisi operasional dan regulasi dalam mengatur lalu lintas moda transportasi.
Lebih lanjut, terkait dengan angkutan barang, dia mengakui bahwa melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik yang dikeluarkan pada tanggal 5 Maret 2024, telah diatur pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran 2024.
Dari segi keamanan, inspeksi keselamatan melalui kegiatan ramp check juga telah dilakukan untuk transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi kebijakan guna meningkatkan kedisiplinan calon pemudik. DMS/AC