Ambon, Maluku (DMS) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta PT PLN (Persero) segera memberikan akses listrik penuh kepada masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Hal ini disampaikan Menteri Bahlil usai meninjau Pembangkit Terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara I di Desa Wai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (18/12).
Diakui hingga saat ini, masih terdapat desa-desa di Maluku yang belum menikmati aliran listrik selama 24 jam.
Bahlil menegaskan kepada PT PLN Unit Wilayah (UIW) Maluku-Maluku Utara untuk segera menuntaskan ketimpangan jam pasokan listrik di 505 desa di dua provinsi tersebut.
Dari jumlah itu, sebanyak 200 desa hanya mendapatkan listrik selama 12 jam, sementara 305 desa lainnya hanya 6 jam sehari.
“Saya sudah meminta General Manager (GM) agar listrik yang saat ini menyala 12 jam ditingkatkan menjadi 24 jam, dan yang hanya 6 jam dinaikkan menjadi 12 jam. Ini memang dilakukan secara bertahap,” ungkap Bahlil.
Ia menambahkan bahwa langkah tersebut sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan energi yang adil dan merata di seluruh pelosok Indonesia.
“Masih ada daerah yang gelap gulita. Oleh karena itu, kami memastikan bahwa dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, seluruh desa di Indonesia akan teraliri listrik,” tegasnya.
Bahlil juga meminta Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM untuk mempercepat program “Listrik Desa” demi mendukung langkah kolaboratif dengan PLN.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan taraf hidup masyarakat tetapi juga mendorong aktivitas ekonomi dan sosial, khususnya di wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan energi.
Menteri Bahlil berharap upaya ini segera terealisasi, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Menanggapi permintaan Menteri Bahlil, GM PLN UIW Maluku-Maluku Utara, Awat Tuhuloula, menyatakan komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah menyediakan energi berkeadilan bagi masyarakat.
“PLN telah melakukan pemetaan skema penyalaan yang akan direalisasikan secara bertahap, seperti sebelumnya melalui pengoperasian 97 PLTD Listrik Desa (Lisdes). Ini menunjukkan keselarasan PLN dengan visi pemerintah dalam meningkatkan akses listrik, terutama di Maluku dan Maluku Utara,” jelas Awat.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah menetapkan program “Listrik Desa” sebagai agenda prioritas hingga 2025. Selaras dengan itu, PLN juga menjalankan empat program strategis lainnya yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi hingga pelosok Nusantara. Tahun 2025, PLN mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun untuk melistriki 1.092 desa di 35 provinsi, mencakup 85 ribu pelanggan.
“PLN telah menyiapkan peta jalan (road map) untuk program Listrik Desa, berkolaborasi dengan Forkopimda dan para pemangku kepentingan terkait,” ujar Darmawan.DMS