Otak adalah salah satu organ vital yang dimiliki manusia. Sistem utama perintah dan pikiran ini tersusun atas miliaran sel, jaringan, dan terhubung dengan sumsum tulang belakang. Beberapa saraf yang ada di otak mengontrol bagian tubuh yang lain secara langsung maupun tidak.
Organ kompleks ini memiliki tiga bagian utama, yaitu otak besar/serebrum, otak kecil, dan batang otak. Lantas bagian manakah yang sering disebut-sebut sebagai otak kanan dan otak kiri? Pembagian otak menjadi dua didasarkan pada fungsi kerja maupun tugasnya.
Seorang peneliti, Roger. W. Sperry, mengungkapkan bahwa setiap individu tentunya memiliki kecenderungan antara otak kiri atau otak kanan. Salah satu bagian ini akan menyebabkan terbentuknya kecenderungan seseorang. Orang yang cenderung menggunakan otak kanannya tentu akan berbeda dengan orang yang lebih cenderung memakai otak kirinya. Berikut penjelasan singkat mengenai otak kanan maupun kiri.
Fungsi otak kiri adalah untuk bekerja berdasarkan fakta dan data. Orang yang cenderung dengan otak kiri akan lebih menyukai logika, analisis, dan bahasa. Oleh karena itu, otak ini ahli dalam mengolah beberapa hal seperti hitungan, logika, bahasa, analisis, dan critical thinking. Dapat dikatakan bahwa orang yang cenderung dengan otak ini adalah tipikal orang yang terstruktur.
Jika otak kiri disimbolkan dengan sesuatu yang bersifat terstruktur, maka otak kanan adalah kebalikannya. Otak ini dikaitkan dengan sesuatu yang berbau kreativitas. Kreativitas membutuhkan ruang untuk berkreasi. Apabila kreativitas dikekang, maka akan sulit untuk berkembang. Dari perumpamaan ini terlihat jelas perbedaan antara “kreatif” dan “terstruktur” yang mewakili masing-masing bagian otak.
Orang dengan kecenderungan otak kanan akan lebih ahli pada beberapa hal yang memiliki keterkaitan dengan kreativitas. Seperti musik, gambar, imajinasi, dan pemikiran yang didasarkan pada intuisi -bukan pada fakta.
Jika menilik fakta sejarah, maka Hitler adalah salah satu contoh pengguna otak kanan. Hal ini terlihat ketika invasi Pasukan Sekutu ke Normandia. Hitler dengan intuisinya berhasil menebak dimanakah lokasi pendaratan tentara sekutu. Saat kecil, Hitler juga diketahui mendaftar sekolah seni. Selain itu, keengganan Hitler untuk mengevakuasi Tentara Keenam di Stalingrad juga menjadi bukti. Padahal data dan fakta yang ada menunjukkan bahwa pasukan tersebut harus sesegera mungkin dievakuasi.
Untuk mengetahui kecenderungan otak, terdapat beberapa tes yang dapat dilakukan. Selain itu, kebiasaan dan hobi yang disukai dapat menjadi salah satu petunjuk. Berdasarkan informasi terbaru, teori dominasi yang selama ini ada di masyarakat ternyata terbantahkan. Kedua otak memang memiliki fungsinya masing-masing. Tidak ada satu bagian otak yang lebih dominan dari bagian lainnya.
Baik otak kanan maupun kiri sejatinya tetap harus dilatih sehari-hari. Cara melatihnya adalah melakukan berbagai macam hal yang memang menjadi kecenderungan dari bagian otak tersebut. Sebagai contoh, untuk melatih otak kanan, maka dapat melakukan aktivitas menggambar, berimajinasi, memainkan alat musik, dan berkhayal. Sebaliknya, cara melatih otak kiri adalah dengan membaca buku, menaati aturan dan disiplin yang berlaku, berhitung, dan mencoba melakukan analisis terhadap suatu permasalahan dengan didasarkan fakta dan data.
Mungkin ada orang yang terkesan ahli dalam seni, berarti otak kirinya bekerja dengan sangat baik merespons hal-hal yang berbau kreativitas. Sebaliknya, ketika ada orang yang ahli dalam menganalisis suatu data atau fakta, atau bermain kata, maka otak kanannya yang bekerja dengan baik. Intinya, latihlah kedua sisi otak agar semuanya seimbang. Salam sehat!