Waipirit, Seram Bagian Barat (DMS) – Pasca Bentrok antar kelompok warga Waipirit dan Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis (26/12/2024) sekira pukul 01.30 dini hari, berhasil diredahkan oleh aparat kepolisian dibantu TNI.
Kapolsek Kairatu, H. Nikijuluw, saat memberikan keterangan menjelaskan selaku Kapolsek dirinya bersama Danramil 1513-03 Kairatu, H. Tupamahu, langsung melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Waipirit, P. Luhukay, saat bentrok pecah pada Kamis, 26 Desember 2024, sekitar pukul 04.20 WIT.
Pertemuan berlangsung di pertigaan Pos Lantas Desa Waipirit, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), membahas konflik yang terjadi antara warga Desa Waipirit dan Hatusua.
Dijelaskan Kapolsek, Dalam pertemuan tersebut, ada permintaan dari warga agar para pelaku dari kedua desa yang menjadi pemicu bentrok dapat segera ditangkap dan diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Kapolsek menegaskan atas permintaan tersebut, kepolisian akan merespon cepat untuk melakukan penangkapan para pelaku, Untuk butuh kerjasama warga setempat agar para palaku dari masing-masing desa dapat segera menyerahkan diri.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian warga akibat beberapa tempat usaha, termasuk rumah pribadi dibakar dan dirusak massa. Buntut dari konflik ini, warga melakukan pemblokiran jalan Trans Seram.
Ia menegaskan semua kerugian warga akan ditangani langsung oleh Pemerintah. Dan sesuai rencana Pejabat Bupati SBB akan datang, ke lokasi kedua desa untuk memastikan kondisi masyarakat dari kedua desa dapat segera diselesaikan secara baik.
Kapolsek bersama Danramil berharap penyelesaian konflik ini dapat dilakukan secara damai dengan mempertemukan kedua belah pihak, sehingga situasi kembali kondusif demi kenyaman antar kedua desa
Sementara itu untuk mengamankan lalu lintas, tim gabungan Polres SBB dan Kompi 2 Detasemen B melakukan pembongkaran paksa di bawah pimpinan Wakapolres SBB, La Udin Taher, dan Kasat Binmas Polres SBB, Im Mukadar.
Sesuai keterangan yang berhasil dihimpun, Konflik ini bermula pada Kamis dini hari, 26 Desember 2024, sekitar pukul 01.45 WIT. Massa membakar sejumlah kios dan rumah warga, Situasi memanas hingga warga Desa Waipirit melakukan pemalangan Jalan Raya Trans Seram pada pukul 09.25 WIT. Pemalangan dilakukan menggunakan meja, kursi, batang pohon, dan batu karang.
Warga setempat berusaha menghadang upaya aparat keamanan membuka blokir jalan, mereka berdiri di depan mobil serta tidak mengijinkan kendaraan melintas di depan desa mereka, Namun upaya tersebut dapat dihentikan oleh aparat keamanan, setelah berbagai upaya dilakukan.DMS