Berita Ambon – Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena meminta instansi dan dinas terkait fokus pada pemberdayaan dan pembinaan industri kecil menegah (IKM) maupun usaha kecil menengah (UMKM) dalam rangka mengurangi pengangguran terbuka di kota Ambon.
Dikatakan angka pengangguran terbuka di kota Ambon cukup tinggi dan saat ini berada diangka 11 persen. Jumlah pencari kerja di kota Ambon mencapai ribuan tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada, sehingga pemberdayaan menjadi solusi.
Olehnya itu keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Keci dan Menengah (IKM) diperlukan untuk menjawab kebutuhan lapangan kerja sekaligus sebagai penopang perekonomian nasional.
Diakui pemberdayaan IKM dan UMKM sangatlah penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Selain pemberdayaan IKM dan UKM Wattimena juga meminta agar berbagai program padat karya yang akan dikerjakan di tahun 2023 ini sebaiknya mempekerjakan tenaga kerja lokal setempat.
Semua ini di lakukan supaya warga yang tidak bekerja dapat memiliki lapangan pekerjaan minimal di tahun ini.
Meski tingkat pengguran terbuka cukup tinggi, Pj Walikota mengaku angka kemiskinan ekstrim, kota Ambon tidak terlalu tinggi dengan kota dan Kabupaten lain di Indonesia.
Ia menambahkan pemerintah terus berupaya mengurangi angka pengangguran dalam negeri, dengan mendorong hirilisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) dengan meningkatkan investasi, dan juga membangun infrastruktur. Menurutnya serapan kerja di sektor tersebut sangat tinggi.
Kemudian, perbaikan iklim investasi di seluruh Indonesia dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan juga Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) dapat meningkatkan produktivitas semua sektor ekonomi dan mampu mendorong ekonomi padat karya khususnya di pedesaan.DMS