Berita Maluku Tengah, Masohi – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah dirangkai dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) bersama kemendagri berlangsung secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (15/07/2024).
Dalam Rakor itu Pemda, diwakili Asisten Pembangunan dan Perekonomian Setda Kabupaten Maluku Tengah, Ulis Boro serta dihadiri perwakilan Forkopimda Malteng, Kepala Badan Pusat Stastistik Kabupaten Malteng, serta Pimpinan OPD.
Rakor tersebut selain membahas Inflasi dan Polio dan prefalenci penyakit Tubercolosis (TBC), rakor juga membicarakan kelangkaan pupuk.
Dalam rapat tersebut, mendagri menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi. Langkah strategis perlu diambil, seperti pemantauan harga bahan pokok, peningkatan produksi lokal, serta koordinasi yang intensif antara berbagai pihak terkait.
Selain pengendalian inflasi, pemerintah pusat melalui Kemendagri juga memberikan perhatian serius terhadap kelangkaan pupuk di daerah.
Menanggapi arahan tersebut, Asisten Pembangunan dan Perekonomian Setda Maluku Tengah, Ulis Boro mengatakan, pemda Maluku Tengah berkomitmen untuk melaksanakan instruksi Mendagri dengan sebaik-baiknya.
Untuk mempercepat vaksinasi Polio, Pemda akan membentuk tim Satgas yang bertugas mengkoordinasikan langkah-langkah vaksinasi yang cepat dan efektif sesuai dengan tantangan masing-masing daerah.
Dalam hal mengatasi kelangkaan pupuk, Pemda segera menindaklanjuti dengan melakukan pertemuan teknis bersama agen dan distributor pupuk dalam waktu dekat,untuk memastikan ketersediaan pupuk memadai dan berkelanjutan.
Pertemuan itu diagendakan berlangsung di Kobisonta yang menjadi sentra produksi beras di Maluku.
Terkait dengan inflasi Boro menambahkan Pemda melakukan interfensi subsidi sejumlah bahan kebutuhan pokok. Pemda juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan sebagai upaya menekan laju inflasi.
Diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat provinsi ini mengalami inflasi sebesar 3,63 persen pada Juni 2024 karena kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran terutama makanan.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 4,49 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sebesar 2,36 persen.DMS