Jakarta – Dua pelaku pengeroyokan terhadap asisten Saipul Jamil dengan inisial RP (26) dan I (32) menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan aparat kepolisian dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Jumat.
Kedua pelaku pengeroyokan tersebut berhasil ditangkap di wilayah Pesing, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (6/1), hanya satu hari setelah penangkapan asisten Saipul Jamil.
“Sebelumnya, kami ingin mengucapkan permintaan maaf atas insiden ini, karena kami melakukan tindakan yang tidak terpikirkan. Kami ingin meminta maaf kepada seluruh anggota kepolisian dan masyarakat,” ungkap I dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
I menyatakan bahwa dirinya bersama RP melakukan pengeroyokan karena merasa ditabrak oleh S, asisten Saipul Jamil.
“Kami merasa menjadi korban tabrak dari S,” ujar I.
Dia juga mengakui bahwa salah satu temannya mengalami luka akibat kecelakaan tersebut, yang memicu emosi mereka untuk mengejar dan melakukan pengeroyokan. I merinci bahwa setelah sampai di lokasi kejadian, mereka langsung terlibat dalam insiden tersebut karena terbawa emosi dan kesalahan dirinya.
I juga secara tegas meminta maaf kepada S atas tindakan pengeroyokan yang mereka lakukan.
“Sekali lagi, dengan tulus, saya meminta maaf kepada pengemudi, kepada semua pihak, agar kami dapat dimaafkan,” tutur I.
Sebagai informasi, RP (26) dan I (32) telah ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan dalam kasus penangkapan asisten Saipul Jamil pada Jumat (5/1) lalu.
“Penyidik berhasil mengamankan dua orang pelaku,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers pada Jumat.
Kedua warga sipil ini ditangkap di wilayah Pesing, Kebon Jeruk, pada Sabtu (6/1), hanya satu hari setelah penangkapan asisten Saipul Jamil.
“Kedua tersangka dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman pidana maksimal lima tahun penjara,” tambah Syahduddi. DMS/Ac