Berita Ambon – Keluhan sejumlah pengusaha yang menilai adanya ketidak adilan dalam penindakan bagi mereka yang terjaring dalam operasi yustisi oleh petugas Satgas percepatan Penaggulangan Covid-19 Kota Ambon dalam beberapa pekan terakhir ini adalah tidak benar.
Koordinator Fasilitas Umum Tim Pengendali PSBB kota Ambon Richard Luhukay langsung menyampaikan penegasan ini. Saat ia mendapat wawancara dengan sejumlah wartawan di Balai kota Ambon Senin 1 Februari 2021. Menyikapi adanya keluhan dari sejumlah pengusha pemilik tempat usaha yang terjaring operasi yustisi dalam wilayah kota Ambon.
Luhukay menegaskan, selama menjalankan tugas dari lapangan seluruh petugas telah bekerja sesuai dengan prosudur dan aturan yang telah ia tetapkan. Sehingga jika ada anggapan terjadinya pilih kasih dalam melakukan penindakan ke lapangan adalah sesuatu yang tidak benar. Karena semua orang memiliki hak yang sama dari mata hukum.
Sehingga jika ada para pemilik tempat usaha yang terjaring melakukan pelanggaran maka petugas akan menindaknya. Oleh karena itu ia memastikan seluruh petugas bekerja pada saat operasi yustisi lakukan tidak mencari kesalahan para pemilik tempat usaha. Tetapi pada prinsipnya adalah memastikan bahwa setiap warga kota Ambon wajib menaati protokol kesehatan.
Dia menegaskan bahwa, petugas juga manusia yang tidak mungkin melakukan operasi rutin setiap harinya 1 kali 24 jam. Tetapi apabila ada informasi dan kedapatan itu merupakan suatu kasus, maka pihaknya akan segera menindaklanjuti ke lapangan.
“Adapun kondisi yang tidak menyenangkan dari beberapa pelaku usaha pada saat kita melakukan operasi yustisi. Itu bukan berarti kita petugas pilih kasih hanya kebetulan saja saat itu kita bertugas yang bersangkutan masih beraktifitas. Karena petugas tidak mungkin mencari – cari kesalahan orang lain” Ujar Luhukay.
Sebelumnya adanya salah seorang warga yang datang untuk membayar denda saat terjaring dalam operasi yustisi dan yang bersangkutan berdebat dengan petugas karena mereka merasa tidak puas atas kerja petugas dalam melakukan operasi. radiodms.com