Berita Ambon – Walikota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, kebijakan penutupan Rumah Sakilt Lapangan (RSL) oleh Pemerintah Kota Ambon karena angka pasien terkonfirmasi COVID-19 menurun.
Hal ini terlihat dari ditutupnya dua seluruh fasilitas yang dijadikan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan yang dioperasikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
“Kebijakan penutupan dilakukan agar tidak memberatkan Pemerintah Kota Ambon dalam hal pembiayaan”kata Walikota.
Menurut Walikota sesuai komitmen yang dibangun antara Pemkot dan pihak penyedia fasilitas (hotel,penginapan dan lainya) jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus maka fasilitas-fasilitas tersebut kembali dapat digunakan sebagai RSL.
Dirinya menjelaskan, penuntupan RS Lapangan menjadi indikasi yang kuat bahwa perkembangan COVID-19 di Ambon semakin terkendali dan menurun jauh.
Penutupan tersebut juga memberi dampak pada pelonggaran tempat usaha hiburan, seperti karaoke, bioksop dan tempat bermain dengan tetap menerapkan protrokol kesehatan ketat.
Richard mengakui, kondisi kota Ambon berada pada zonasi kuning atau resiko sedang dan tidak menutup kemungkinan turun ke zona hijau. Oleh karena itu dia berharap warga kota Ambon tidak eforia tetap menjalankan protokol kesehatan dengan benar.
Bagi warga yang belum menerima vaksin dihimbau untuk mendatangi lokasi maupun gerai vaksinasi yang dibuka Pemkot Ambon. Karena dengan vaksinasi akan terbentuk herd imunity (kekebalan kelompok).
Sebelumnya Juru Bicara Pengendalian COVD-19 kota Ambon, Joy Adriaansz yang dikonfirmasi DMS Media Group menyatakan, rasa optimisme akhir Desember 2021, vaksinasi tahap pertama di kota Ambon capai 100 persen.
Berdasarkan, data Dinas Kesehatan Kota Ambon, hingga tanggal 09 Oktober 2021 vaksinasi mencapai angka 74,9 persen, warga kota telah menerima suntikan vaksinasi tahap pertama. Sementara untuk vaksinasi tahap kedua berjumlah 116.092 orang dari target 274.194 atau 42,3 persen.
Dirinya berharap, sampai dengan akhir bulan Oktober suntikan vaksinasi tahap ke dua dapat mencapai 50 persen , dan 80 persen untuk vaksinasi tahap pertama.DMS