Donggala, Sulawesi Tengah – Presiden Joko Widodo, meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan setelah bencana tahun 2018 di Kawasan Teluk Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Pelabuhan yang dipugar adalah Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan, dalam kunjungan kerja kedua Presiden di daerah tersebut.
Dalam pernyataannya di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu, Presiden Jokowi menekankan bahwa dua pertiga dari wilayah Indonesia adalah perairan, menjadikan sektor maritim dan pelabuhan sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Presiden juga menyoroti pentingnya pelabuhan dalam mobilitas barang dan orang, namun kerusakan akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu pada tahun 2018 telah menghancurkan pelabuhan tersebut.
Sebagai tanggapan, Presiden Jokowi menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Provinsi Sulawesi Tengah dan daerah terdampak lainnya.
Pelabuhan Wani dan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu merupakan dua pelabuhan yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi setelah bencana gempa bumi pada 28 September 2018 lalu. Proyek rehabilitasi ini didanai oleh Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp233 miliar dengan tujuan mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana.
Tujuan lainnya adalah meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai pusat logistik dan meningkatkan konektivitas daerah untuk mendukung aktivitas ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Pelabuhan Wani kini memiliki fasilitas dermaga, trestle, gedung kantor, garasi kapal, dan masjid. Sementara Pelabuhan Pantoloan direkonstruksi dengan menambahkan fasilitas trestle, dermaga, dan gedung kantor KSOP.
Peresmian rehabilitasi dan rekonstruksi kedua pelabuhan ini disambut dengan pendorongan tuas kapal dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo, didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, Gubernur Sulawesi Tengah, dan Penjabat Bupati Donggala. DMS/AC