Manado – Presiden Joko Widodo, saat meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, menegaskan bahwa pengelolaan air harus menjadi fokus utama dalam agenda pembangunan.
“Kedepannya, pengelolaan air dan energi akan menjadi isu besar jika tidak disiapkan dari sekarang,” ujarnya di Bolaang Mongondow pada hari Jumat.
Indonesia memiliki ribuan sungai, tetapi hanya sedikit yang memiliki bendungan. China misalnya, memiliki puluhan ribu bendungan, sedangkan Korea Selatan memiliki ribuan bendungan. Sementara Indonesia hanya memiliki sedikit bendungan, yaitu sekitar 292.
Presiden menjelaskan bahwa Bendungan Lolak mampu menampung hingga 16 juta meter kubik air, yang dapat digunakan untuk mengairi ribuan hektar sawah.
“Dengan kehadiran bendungan seperti ini di berbagai daerah, sumber daya air yang kita miliki dapat dikelola dengan baik untuk kepentingan bersama,” katanya.
Selain itu, Bendungan Lolak juga dapat menyediakan pasokan air bersih bagi masyarakat Bolaang Mongondow dan mengurangi risiko banjir hingga 29 persen.
“Melalui infrastruktur seperti bendungan ini, kita dapat mengurangi risiko bencana banjir dan juga meningkatkan pasokan listrik melalui pembangkit listrik mini hidro,” tambah Presiden.
Presiden juga menyoroti peran penting Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai lumbung padi Sulawesi Utara, sehingga keberadaan Bendungan Lolak diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi semua pihak.
“Dengan harapan besar, Bendungan Lolak akan menjadi aset berharga bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. DMS/AC