Jakarta – Sebagai bukti komitmennya terhadap pendidikan vokasi dan teknologi yang tanggap zaman, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan satu unit mobil listrik ke SMK Negeri 1 Rangas, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Langkah ini diambil sebagai respons atas permintaan dari pihak sekolah yang terdampak gempa bumi, menandai sebuah inovasi dalam pembelajaran praktik.
Dalam kunjungan kerjanya ke sekolah pada Selasa (23/4), Presiden Jokowi mendengar langsung keluhan kepala sekolah, guru, dan siswa terkait keterbatasan peralatan praktik di sekolah, terutama mengenai mobil listrik. “Tadi ada permintaan, karena di tempat praktik yang ada hanya mobil combustion, mobil yang manual lama, padahal sekarang sudah banyak dan zamannya mobil listrik,” ujar Presiden.
Mobil listrik yang dikirim langsung dari Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, tiba sehari setelahnya sesuai janji Presiden. Kepala SMKN 1 Rangas, Mahmud, menyambut dengan rasa syukur atas bantuan tersebut yang dianggapnya sebagai simbol peran besar pemerintah dalam mengembangkan pendidikan vokasi dan teknologi.
Menurut Mahmud, inisiatif ini tidak hanya membuka peluang baru dalam teknologi bagi siswa, tetapi juga menunjukkan pentingnya pendidikan yang responsif terhadap perkembangan zaman. “Alhamdulillah, setelah kunjungan Bapak Presiden Republik Indonesia, beliau memberikan bantuan berupa satu unit mobil listrik yang insya Allah ke depannya akan digunakan siswa-siswa kita untuk praktik,” ucap Mahmud.
Keberadaan mobil listrik ini telah menginspirasi para siswa, seperti yang disampaikan oleh Fadli, salah satu pelajar. “Ini menambah wawasan kami. Sebelumnya kami hanya praktik dengan mobil manual,” ungkapnya.
Arisa, pelajar lain dari SMKN 1 Rangas, juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas bantuan tersebut. “Mobil ini sangat berguna bagi kami karena untuk meningkatkan kemampuan kami untuk masa depan nanti karena kemungkinan mobil listrik akan banyak digunakan oleh masyarakat,” katanya.
Dengan hadirnya mobil listrik di SMKN 1 Rangas, sekolah yang telah berdiri sejak 1998 dan terdampak gempa bumi Mamuju pada 2021 itu, kini menjadi salah satu institusi pendidikan yang siap menghadapi era baru transportasi yang berkelanjutan. DMS/AC