Berita Internasional, Taipei – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Wakil Presiden William Lai akan menyumbangkan satu bulan gajinya untuk usaha-usaha bantuan gempa bumi di Turki, kata kantor kepresidenan, pada Kamis (9/2/2023).
“Tsai dan Lai, yang secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu yang akan diadakan tahun depan, berharap dapat melakukan bagian mereka untuk membantu Turki membangun kembali tanah airnya sesegera mungkin,” kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Turki, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan yang diklaim oleh China, tetapi keduanya memiliki kedutaan besar de facto di ibukota masing-masing dan ada penerbangan langsung antara Istanbul dan Taipei.
Tsai mengunjungi kedutaan besar de facto Turki di Taipei, pada Kamis untuk menandatangani sebuah buku ucapan belasungkawa: “Hati saya bersama dengan teman-teman Turki kami. Taiwan berdiri bersama Türkiye!,” menurut kantornya.
Tahun lalu, Tsai dan Lai juga menyumbangkan satu bulan gajinya untuk membantu upaya bantuan kemanusiaan di Ukraina yang dilanda perang. Tsai memiliki penghasilan sekitar T$400.000 ($13.300) atau sekitar Rp200 juta per bulan.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan gempa susulan di awal minggu ini telah melampaui 15.000 orang pada hari Kamis di tengah rasa marah dari mereka yang kehilangan tempat tinggal dan frustasi atas lambatnya kedatangan tim penyelamat.
Taiwan, yang sering mengalami gempa bumi, telah mengumumkan bantuan bencana sebesar $2 juta dan telah mengirimkan dua tim penyelamat ke Turki untuk membantu upaya pencarian korban.
Tsai menyampaikan terima kasih melalui panggilan video kepada beberapa anggota tim Taiwan di lapangan pada hari Rabu.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua anggota yang tidak takut akan kesulitan dan berusaha sekuat tenaga agar Taiwan dan Turki dapat saling membantu,” tulisnya.
Turki bergabung dengan upaya internasional dan mengirimkan tim penyelamat ke Taiwan pada tahun 1999 setelah gempa bumi besar yang menewaskan lebih dari 2.000 orang. DMS
Sumber : Reuters