Jakarta (DMS) – Sebuah laporan penelitian global mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini kurang bahagia dibandingkan generasi yang lebih tua. Kondisi ini menjadi sorotan banyak pakar termasuk psikolog dan dokter.
Salah satu penyebab kaum muda kurang bahagia dikaitkan dengan penggunaan media sosial. Seorang ahli bedah umum di Amerika Serikat, Dr Vivek Murthy, mengatakan bahwa membiarkan anak-anak menggunakan media sosial seperti memberi mereka obat yang tidak terbukti aman.
“Kegagalan pemerintah (AS) untuk mengatur media sosial dengan lebih baik dalam beberapa tahun terakhir adalah hal yang berdampak sangat buruk,” ucapnya dalam The Guardian, dikutip Kamis (3/10/2024).
Menurunnya tingkat kesejahteraan di kalangan kelompok usia di bawah 30 tahun juga menjadi isu di wilayah lain seperti Eropa, Asia, Timur Tengah, hingga Afrika Utara.
Kondisi ini membuat psikolog yang berbasis di AS, Casey Tallent, mengungkapkan perlunya kesadaran membuat jadwal ‘bersantai’ setiap bulan. Dia mengusulkan bahwa dalam satu bulan harus ada 5 hari untuk fokus pada kesejahteraan diri.
Sebab, setiap hari, banyak orang terlalu sibuk memenuhi tanggung jawab seperti pekerjaan dan mengurus keluarga, dan sering kali kesehatan dan kesejahteraan dikesampingkan.
“Masyarakat kita sangat berfokus pada menjaga dan melakukan sesuatu untuk orang lain. Mengembalikan fokus kepada diri sendiri akan memiliki lebih banyak hal untuk diberikan pada hari-hari lainnya, (itu) sangatlah penting,” kata Tallent, yang juga psikolog di Pathlight Mood and Anxiety Center, dikutip dari CNBC.
Tujuan dari Fokus Memikirkan Diri Sendiri
Tallent mengatakan bahwa meluangkan waktu untuk kesejahteraan diri dapat membantu memastikan kesehatan mental tetap baik.
“Kita harus punya waktu untuk bersantai. Kita harus punya waktu untuk memfokuskan kembali apa yang penting bagi kita, untuk terlibat dalam kewaspadaan,” ujarnya.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah membuat jadwal di kalender selama lima hari untuk melakukan hal-hal yang memicu kebahagiaan.
Berikut adalah lima hari yang disarankan untuk meningkatkan kebahagiaan setiap bulannya.
- Satu Hari Tanpa Jadwal
Tallent mengatakan bahwa setiap orang perlu memiliki satu hari tanpa jadwal. Artinya, seseorang tidak terikat dengan rencana apapun dan pada hari itu, bebas melakukan apapun yang ingin dilakukan.
Menurutnya, sehari tanpa rutinitas dapat menjadi cara yang menyegarkan diri. Misal dengan cara bersantai dan menikmati lingkungan yang biasanya dirasakan serba cepat.
- Hari yang Khusus untuk Diri Sendiri
Setelah memiliki satu hari tanpa jadwal, Tallent menyarankan juga satu hari berikutnya yang dikhususkan untuk diri sendiri.
Misalnya dengan menghabiskan pagi untuk diri sendiri, sore untuk diri sendiri, atau malam untuk diri sendiri. Intinya, pada hari khusus, bisa melakukan hal-hal yang kamu anggap menyenangkan.
“Anda dapat menggunakan hari itu untuk mempraktikkan perawatan diri, memanfaatkan hobi Anda, atau mengunjungi tempat baru,” ucap Tallent.
- Sehari untuk ‘Mencukupkan’ Waktu Tidur
Jika pada hari-hari biasanya sangat sulit untuk tidur cukup dan nyenyak, maka perlu ada satu hari yang membuat kamu bisa tidur dalam waktu yang maksimal.
Menurut Tallent, memprioritaskan tidur cukup dapat membantu seseorang menjadi lebih produktif.
“Anda harus cukup tidur untuk mencapai tingkat puncak kesehatan fisik dan mental,” tuturnya.
- Sehari untuk Terhubung
Setelah fokus pada diri sendiri, Tallent mengatakan perlu juga untuk terhubung dengan orang-orang di sekitar. Terutama orang dekat seperti keluarga, teman, atau pasangan.
“Saya pikir makan siang bersama seorang teman adalah cara yang bagus untuk menjaga hubungan dengan orang-orang yang penting bagi Anda dan membuat Anda tetap seimbang,” ungkapnya.
“Mempertahankan hubungan positif dalam hidup Anda dapat meningkatkan kebahagiaan Anda secara keseluruhan dan membantu Anda hidup lebih lama, menurut sebuah penelitian Harvard selama 86 tahun yang masih berlangsung,” imbuh Tallent.
- Sehari dengan Lebih Sedikit Media Sosial
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa media sosial bisa memicu orang untuk merasa khawatir, cemas, hingga stres. Ini yang pada akhirnya membuat pengguna media sosial bisa kurang bahagia.
Tallent mengatakan bahwa dengan memutuskan hubungan dari media sosial, dapat memberikan waktu dan ruang bagi setiap orang untuk terhubung lebih dalam dengan diri sendiri.
“Saya pikir tidak menggunakan media sosial selama 24 jam bisa sangat membantu. Banyak ponsel memungkinkan Anda menyetel batasan waktu pada aplikasi Anda. Mulailah dengan membatasi berapa jam yang Anda habiskan untuk aplikasi seperti Instagram dan TikTok,” pungkasnya.DMS/DC