Masohi, Maluku Tengah (DMS) – Ratusan hektare sawah di desa Sariputih, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, terancam gagal panen akibat jebolnya saluran irigasi yang dibangun oleh PT Ikinresi Bersama.
Saluran irigasi sepanjang 31 meter dari total 3,5 kilometer itu dilaporkan ambruk, menyebabkan pasokan air ke lahan pertanian terganggu. Proyek irigasi ini dibangun dengan total anggaran mencapai Rp8,7 miliar dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Maluku Tengah, Arsad Slamat, mengungkapkan bahwa kondisi kerusakan sangat mengkhawatirkan karena saluran yang jebol cukup dalam dan mengalami sedimentasi parah. Ia menduga pengerjaan proyek tidak dilakukan secara maksimal, terlihat dari kualitas material yang digunakan.
Dijelaskan, tanaman padi saat ini sudah berumur 60 hari dan mulai memasuki masa pembentukan bulir, sehingga sangat membutuhkan pasokan air yang stabil
Ia menambahkan, jika kerusakan tidak segera ditangani, petani dipastikan gagal panen karena Gabah Kering Panen (GKP) tidak dapat diproduksi. Apalagi, pola tanam di wilayah tersebut dilakukan dua kali dalam setahun, sehingga kerugian akan sangat besar.
Arsad menyatakan telah melaporkan kondisi tersebut kepada Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, agar segera mendapat perhatian dan langkah penanganan cepat. Ia juga meminta agar perbaikan saluran irigasi menjadi prioritas utama, terutama menjelang musim penghujan.
Selain itu, Arsad mengimbau para petani untuk mengikuti jadwal tanam yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah guna mengurangi risiko gagal panen akibat gangguan irigasi dan cuaca ekstrem.DMS