Berita Maluku Tengah – Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) disektor pertanian terhitung rendah, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Maluku Tengah melalui program percepatan penyerapan KUR, siap memfasilitasi petani dan pelaku usaha pertanian.
Untuk memacu laju penyerapan KUR Pertanian di Maluku Tengah, Dinas Pertanian Provinsi melalui kegiatan Rapat Evaluasi Penyaluran KUR Pertanian di Masohi ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (19/070.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda mengatakan, penyerapan KUR di Kabupaten Maluku Tengah bisa dibilang masih rendah. Dari total anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah untuk Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2024 sebesar Rp174 miliar, hingga Juli baru terserap Rp 21 miliar atau 14 persen.
Rakor Fasilitasi Percepatan dan Penyerapan KUR untuk sektor usaha pertanian yang dilaksanakan Distan Maluku mengundang Bank penyalur KUR, OJK dan Bulog Divre Maluku Maluku Utara.
Diakui permasalahan rendahnya akses kredit antara lain tingkat pemahaman sebagian masyarakat terhadap layanan perbankan masih rendah. Selain itu faktor cuaca ekstrim saat ini menjadi pertimbangan para petani karena takut gagal panen.
Merespons hal tersebut, Distan Maluku melakukan berbagai langkah untuk bisa mempercepat penyaluran KUR seperti memberikan edukasi dan sosialisasi secara berkesinambungan serta memberikan pendampingan terhadap UMKM yang akan mengakses KUR ke bank.
Tauda menambahkan tahun 2024 ketersediaan anggaran KUR usaha Pertanian untuk Provinsi Maluku sebesar Rp,1.7 triliun naik dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp900 miliar.
Dari anggaran tersebut hingga semester I 2024 baru dana yang terserap sebesar Rp 80 miliar. Dari sebelas Kabupaten/Kota, penyerapan tertinggi yakni Kabupaten Buru Rp28 miliar dan Maluku Tengah, Rp 21 miliar.
Sebelumnya, Pj Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa dalam sambutan yang dibacakan Pj Sekda Malteng Jauhari Tuarita mengatakan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian merupakan instrumen penting dapat membantu petani mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau, untuk meningkatkan produktivitas, kualitas hasil pertanian.
Diapun berharap Rapat Evaluasi yang diarengi Bimbingan Teknik Fasilitator Keuangan Mitra Tani (FKMT), diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi para fasilitator keuangan yang nantinya akan mendampingi para petani dalam mengakses dan memanfaatkan KUR dengan lebih efektif dan efisien.
Fasilitator diharapkan dapat menjadi mitra strategis bagi petani dalam mengelola keuangan usaha tani mereka.
Jauahri pun menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk terus mendukung dan mendorong kemajuan sektor pertanian demi mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan sejahtera.DMS