Jakarta (DMS) – NATO memperkuat kehadirannya di Pasifik Barat. Wilayah ini berada di antara Asia, Australia dan Amerika.
Aliansi pertahanan itu dilaporkan mengirimkan kapal perang lebih banyak ke wilayah ini di tengah kekhawatiran akan ketegangan yang meningkat dengan China. Terbaru kapal induk Italia Cavour, juga datang ke kawasan tersebut.
Dilaporkan bahwa Cavour dan fregat Italia baru-baru ini mengadakan latihan dengan kapal induk AS USS Abraham Lincoln di dekat pulau Guam. Jet siluman F-35 dan AV-8B Harrier yang diluncurkan dari Cavour berlatih menembak jatuh target di udara.
“Ini adalah demonstrasi, terutama, dari kemampuan kita untuk memproyeksikan kekuatan di mana saja,” kata Laksamana Muda Giancarlo Ciappina, komandan kelompok penyerang kapal induk Cavour, dikutip dari Japan Times, Selasa (20/8/2024).
Hanya sedikit analis keamanan yang memperkirakan angkatan laut Eropa akan memainkan peran garis depan dalam konflik apa pun di Pasifik. Namun, meningkatnya frekuensi kehadiran mereka diyakini akan mempersulit perhitungan militer China.
Di Asia sendiri China membuat khawatir karena kerap mengirimkan pembom di dekat Taiwan, seiring konflik Beijing dan Taipe terkait kedaulatan negara. Bagi China, Taiwan adalah wilayahnya sementara Taipe sebaliknya.
China juga kerap terlibat konfrontasi dengan Filipina di Laut Cina Selatan (LCS). Hal ini akibat klaim negeri itu ke perairan kaya dekat RI itu hingga 90%, dengan konsep “sembilan garis putus-putus”, walau area tersebut 2000 km jauh dari China daratan.
Sementara itu, kapal induk Inggris HMS Prince of Wales dan kelompok penyerangnya akan dijadwalkan tiba di Pasifik tahun depan. Negara NATO lain, Prancis juga akan mengirim kelompok penyerang kapal induk Charles de Gaulle.
Jerman dan Belanda juga dilaporkan akan melakukan hal serupa. Keduanya juga telah berencana untuk mengirim kapal perang ke wilayah ini.
NATO memang telah waspada terhadap konfrontasi dengan China. Pada tahun 2022, NATO memasukkan China dalam dokumen strategi panduannya untuk pertama kalinya, yang menggambarkan negara tersebut sebagai penantang bagi “kepentingan, keamanan, dan nilai-nilai” organisasi tersebut.
China sendiri menyebut NATO-lah yang menciptakan ketidakstabilan. Pada Juli, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan NATO seharusnya “tidak menciptakan kekacauan di Asia-Pasifik setelah menciptakan kekacauan di Eropa”.
Kapal China VS Filipina Tabrakan
Sementara itu, akhir pekan kemarin, kapal-kapal China dan Filipina dilaporkan bertabrakan di LCS. konfrontasi terjadi di dekat beting yang diklaim masik-masing pihak.
“Meskipun ada banyak peringatan dari pihak China, kapal Filipina 4410 sengaja bertabrakan dengan kapal China 21551,” kata media China CCTV melaporkan, mengutip juru bicara Penjaga Pantai China Geng Yu, dikutip AFP.
“Kapal-kapal Penjaga Pantai Filipina… memasuki perairan dekat Terumbu Karang Xianbin di Kepulauan Nansha secara ilegal tanpa izin dari pemerintah China,” kata laporan CCTV lagi menggunakan nama-nama China untuk Sabina Shoal dan Kepulauan Spratly.
“Penjaga Pantai China mengambil tindakan pengendalian terhadap kapal-kapal Filipina sesuai dengan hukum,” tambahnya.
Belum ada konfirmasi dari Filipina soal ini. Namun Filipina keras meneriakkan gangguan China di teritorialnya dan bersekutu dengan AS untuk melakukan latihan perang menjaga perairannya.DMS/AC