Berita SBB,Tihulale – Cuaca buruk yang melanda wilayah Maluku beberapa hari belakangan, membuat sejumlah tanggul penahan ombak jebol. Tinggi dan derasnya ombak membuat beton-beton penahan ombak tergerus hingga rusak.
Salah satunya terjadi di desaTihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Permukiman warga di kawasan bibir pantai desa itu terancam abrasi air laut. Sebab, tanggul pemecah ombak (Swering) yang dibangun sudah hancur akibat terjangan ombak. pada Jumat (22/07)
Kini, warga yang bermukim di kawasan pantai, cemas dengan ancaman abrasi. Ditambah lagi, dalam satu bulan terakhir ketinggian ombak diperkirakan mencapai dua hingga tiga meter.
Semy Sapury salah seorang warga Tihulale menyampaikan, ketinggian ombak dan cuaca sulit diprediksi, sehingga dirinya berharap pemerintah secepatnya mengambil langkah inisiatif untuk mengatasi persoalan ini. Kalau dibiarkan, maka terjadi lebih parah lagi mengingat air laut sudah masuk ke rumah warga.
Diakui sejak kejadian tersebut belum ada tanda-tanda dilakukan perbaikan oleh pemerintah baik Pemkab SBB maupun Provinsi Maluku, padahal pemerintah Desa dan masyarakat berulang kali menyuarakan masalah ini.
Dirinya berharap, adanya perhatian dan penanganan dari pemerintah setempat untuk secepatnya turun langsung melihat kondisi talut yang ambruk tersebut, karena mengcam beberap rumah yang ada di kawasan bibir pantai desa itu.
Sekretaris Desa Tihulale, Wilson Atapary ketika diwawancari mengatakan, ambruknya talud tersebut pada pukul 03:00 WIT akibatnya air laut melimpas hingga menggenangi permukiman warga.
Diakui dengan kondisi yang ada saat ini warga merasa tidak nyaman, oleh karena dia sangat berharap pemerintah untuk cepat mengambil langkah perbaikan tanggul yang rusak tersebut.
Dia berharap minimal instansi teknis terkait mengambil langkah penanganan darutar dengan memasang bronjong penahan ombak, mengingat saat ini kondisi ombak masih sangat besar dan sudah masuk mengenangi rumah warga.
Hingga berita ini dipublish, kondisi cuaca di sebagian perairan Maluku masih ekstrim dan ketinggian ombak dikisaran 1-3 meter.
Warga berharap adanya perhatian dan penanganan dari Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan Pemerintah Provinsi Maluku untuk turun langsung melihat kondisi talut itu.DMS