Lampung Selatan – Polres Lampung Selatan tengah menyelidiki insiden tragis perang sarung yang menyebabkan seorang remaja (14 tahun) tewas di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin (18/3) malam.
AKBP Yusriandi Yusrin, Kepala Kepolisian Resor Lampung Selatan, mengungkapkan bahwa konflik yang melibatkan aksi perang sarung itu mengakibatkan seorang remaja, seorang pelajar SMP bernama LRF (14), warga Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda, tewas.
“Tawuran menggunakan sarung ini dilakukan oleh sekelompok anak-anak yang menggunakan sarungnya sebagai senjata,” ujarnya.
AKBP Yusriandi menjelaskan bahwa pihaknya tengah meningkatkan patroli untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan remaja seperti tawuran dan balapan liar. Pada Senin (18/3) sekitar pukul 20.30 WIB, terjadi tawuran perang sarung antara remaja Desa Kecapi dan Desa Pematang yang berakhir dengan kematian seorang remaja.
Menurut keterangan saksi warga, kata Kapolres, korban sempat dilarikan ke Bidan Desa Kecapi. Namun, kondisinya semakin memburuk.
Dalam upaya penyelamatan, bidan tidak mampu lagi memberikan pertolongan, sehingga korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Boob Bazar Kalianda. Namun, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Kapolres mengimbau masyarakat dan orang tua di Lampung Selatan untuk selalu mengawasi anak-anak mereka dan mencegah terlibat dalam aksi kekerasan.
“Jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban atau pelaku dalam perang sarung. Pastikan setelah salat Tarawih, anak-anak berada di rumah dan tidak berkeliaran tanpa tujuan yang jelas,” imbau Yusriandi. DMS/AC