Berita Seram Bagian Barat, Kairatu – Kerusakan talud penahan ombak di Desa Waisarisa kurang lebih sepanjang 300 meter hingga saat ini belum dilakukan perbaikan oleh pemerintah daerah lewat dinas terkait.
Masyarakat Desa Waisarisa yang ditemui oleh tim DMS Media Group menyampaikan harapan mereka kepada pemerintah daerah untuk dapat melakukan pembangunan kembali ambruknya talut penahan ombak di sepanjang pantai Waisarisa yang telah mengalami kerusakan cukup lama dan dibiarkan begitu saja.
Endek Latuperissa, salah satu warga Desa Waisarisa, dalam penjelasannya menyatakan jika terjadi musim ombak, banyak rumah warga yang terkena dampak karena tidak ada lagi tembok penahan ombak, sehingga rumah penduduk yang berdekatan dengan bibir pantai sering tergenang air laut yang masuk ke dalam rumah warga.
Bersama dengan dibantu warga setempat, mereka melakukan antisipasi dengan menanam batang pohon kelapa sebagai sarana sementara. Namun, hal tersebut tidak banyak membantu mengingat jika musim ombak gelombang cukup besar sehingga rumah warga yang berada di dekat pantai ikut tergenang air laut.
Mewakili warga setempat, mereka sangat berharap agar pemerintah lewat dinas terkait dapat segera melakukan perbaikan talut penahan ombak di desa mereka, sehingga dapat sedikit mengurangi risiko rumah warga terendam air laut saat musim ombak datang.
Sementara itu, Benoni Haurissa, kepala Desa Waisarisa, yang ditemui, menjelaskan pihak pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya dengan mengajukan pengusulan langsung ke pemerintah daerah, termasuk juga telah dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat kecamatan hingga kabupaten, namun belum mendapatkan respon apapun dari pemerintah.
Di satu sisi, banyak warga yang rumahnya berdekatan dengan pantai mengalami kerusakan akibat dampak terkena ombak, mulai dari dinding rumah hingga terdampak abrasi karena tergerus air laut. Untuk itu, butuh perhatian serius pemerintah agar segera melakukan perbaikan talut penahan ombak di lokasi Desa Waisarisa.
Kerusakan talud penahan ombak di Desa Waisarisa telah terjadi setahun lebih, namun belum juga ada tanda-tanda dilakukan perbaikan oleh pemerintah daerah kabupaten Seram Bagian Barat. Sementara itu, baik masyarakat termasuk perangkat pemerintah desa Waisarisa telah melakukan berbagai upaya, namun belum mendapatkan respon apapun.DMS











