Berita Ambon – Polresta Pulau Ambon dan PP Lease menurunkan sebanyak 300 personil Polisi untuk mengamankan aksi mogok yang dilakukan Asosiasi Sopir Angkot Kota Ambon (ASKA), Rabu (22/02).
Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora, menjelaskan personil yang diterjunkan terdiri dari satu SSK Samapta dan satu SSK Brimob, ditambah 170 personil Polresta Ambon dibantu 20 personil Satlantas.
Arthur menjelaskan, pengawalan masa aksi terbagi dua bagian, baik pengamanan masa aksi maupun untuk menertibkan kendaraan angkot yang terparkir semrawut serta memperlancar arus lalulintas sehingga tidak macet.
Diketahui ratusan sopir angkot yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkot Kota Ambon (ASKA) menggelar aksi demonstrasi kantor Gubernur Maluku, Rabu (22/2)siang.
Selain menggelar panggung terbuka di depan Gong Perdamian masa aksi juga menyerbu Kantor Gubernur Maluku. Masa membuka pembatas pagar dan menerobos masuk ke halaman parkir kantor Gubernur tanpa bisa dihalangi personil Satpol-PP dan Polisi.
Dalam aksinya mereka menyampaikan tiga tuntutan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku yaitu penolakan pembangunan lapak dalam Terminal Mardika, persoalan transportasi online dan masalah Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam aksi yang dipimpin Ketua Umum ASKA, Paulus Nikijuluw dan Sekretaris Umum Risman Laduheru tersebut mereka mendesak Gubernur Maluku Murad Ismail dan Sekda Maluku Sadli Ie, untuk bertemu para demonstran untuk menjelaskan tentang proses pembangunan lapak yang dibangun di Terminal Mardika.
Menurut Pendemo kondisi terminal Mardika yang semrawut, saat ini sudah dibenahi oleh Pemkot, namun anehnya terjadi pembangunan lapak-lapak pedagang di dalam terminal itu.
Aska menilai pembangunan lapak di terminal Mardika semakin mempersempit ruang gerak para sopir angkot untuk melakukan akstifitas di dalam terminal tersebut.DMS