Berita Ambon – Puluhan warga korban kebakaran Pada Kawasan Ongkoliong negeri Batu Merah bersama mahasiswa melakukan aksi demo dibalai kota Ambon, menagih janji realisasi bantuan pembayaran ganti rugi dana stimulan sebesar 15 juta per Kepala Keluarga yang hingga kini belum di realisasi oleh pemerintah kota Ambon.
Pantauan Tim DMS Media Group di Balai kota Ambon tempat aksi demo berlangsung pada Senin 29/03/2021, terlihat warga yang datang bersama mahasiswa di depan gedung tersebut sambil membawakan spanduk yang bertuliskan korban bencana Kebakaran Ongkoliong Negeri Batu Merah tunggu realisasi bantuan pembayaran ganti rugi 15 juta yang di janjikan oleh pemerintah kota Ambon.
Pemerintah kota Ambon juga dinilai ingkar janji soal bantuan kebakaran, dalam aksi tersebut warga korban Ongkoliong menolak dengan tegas segala kebijakan yang tidak memihak kepada warga korban kebakaran, hal ini mereka tuangkan dalam tulisan diatas poster dan spanduk yang di bentangkan saat aksi demo berlangsung.
Selain itu warga dan mahasiswa yang datang di Balai kota ini juga berorasi, menyuarahkan janji pemerintah kota yang kurang lebih satu tahun belum juga merealisasikan janji dan sampai dengan saat ini para pengungsi masih menempati tenda – tenda yang di berikan oleh Dinas Sosial, mengingat janji pemerintah kota belum di tepati.
Salah seorang warga korban kebakaran Ode Nurni yang berorasi meminta pemerintah untuk merealisasi ganti rugi yang di janjikan karena selama ini mereka hanya tinggal di tenda yang di berikan oleh dinas Sosial yang saat ini juga telah mengalami keruskan, sementara janji pemerintah kota belum juga diterima para korban kebakaran.
“Katong pung tenda atas nama kementrian sosial RI kota Ambon mau ganti akang ni akang su ancor” Ujar Pendemo.
Dalam tiga poin tuntutan yang di sampaikan ini juga mereka meminta pemerintah untuk segera merealisasikan uang yang di janjikan sebesar 15 juta , mengingat dalam beebrapa pekan ke depan akan memasuki bulan suci Ramadhan untuk itu mereka mengharapkan proses realisasi pembayaran segera di lakukan.
Setelah melakukan aksi dan di terima oleh Asisten Pemerintahan Pemkot Ambon Elkyopas Silooy mereka akhirnya di bubarkan karena tidak mau menerima apa yang di jelaskan dan warga bersama mahasiswa yang di bubarkan berjanji akan melakukan aksi dengan melibatkan masa yang lebih besar lagi.DMS