Berita Ambon – Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wenddy Pelupessy, menyatakan, periode Januari- April 2021, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Ambon meningkat drastis mencapai 51 kasus. Jumlah ini meningkat melebihi periode yang sama tahun lalu.
Tahun 2020 lalu tercatat Januari-April hanya 21 kasus, namun di tahun ini meningkat hingga 51 kasus dengan jumlah terbanyak tedapat di Kecamatan Sirimau dan Baguala
“Terjadi peningkatan kasus DBD di tahun ini. Warga diminta untuk mewaspadai ancaman penyebaran (DBD) selain covid 19 yang mewabah karena jumlah kasus DBD semakin meningkat di kota Ambon” Kata Pelupessy.
Untuk memutus penyebaran DBD Dinkes Kota Ambon, kata Pelupessy, telah mengambil langkah antisipasi dengan pengasapan atau fogging di sejumlah lingkungan rawan endemik DBD.
Untuk membantu menurunkan jumlah kasus, warga diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M, yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, serta mengubur sampah dan barang- barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk. Apalagi saat ini intensitas hujan semakin meningkat.
“Memang ada penambahan jumlah kasus DBD di kota Ambon, masyarakat selalu berharap semua persoalan DBD diselesaikan dengan fogging, padahal fogging tidak menyelesaikan masalah, karna fogging itu hanya membunu nyamuk-nyamuk dewasa” Kata Pelupessy.
Pelupessy menyebutkan, fogging adalah alternatif terakhir, karena hanya membunuh jentik nyamuk dewasa, tetapi jika lingkungan bersih dengan warga melakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk, dengan demikian jumlah kasus DBD dapat diturunkan.
Selain fogging atau pengasapan, pihaknya juga menggiatkan Abatesasi, yakni pemberian bubuk abate secara gratis kepada masyarakat dan dapat diperoleh pada puksesmas setempat.DMS