Dushhanbe -Dalam suasana musim panas, dengan suhu 35 derajat celcius, pada tanggal 15 Juni 2022, Duta Besar (Dubes) Dr. M. Fadjroel Rachman menyerahkan Surat Kepercayaan (Letters of Credence) kepada Presiden Republik Tajikistan, H.E. Mr. Emomali Rahmon di Istana Presiden di Dushanbe, Tajikistan. Pada kesempatan tersebut Presiden Emomali Rahmon juga menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tiongkok, Hungaria, Spanyol, Thailand, Maroko, Dominika dan Brazil.
Upacara penyerahan surat kepercayaan tersebut berlangsung khidmat dan lancar. Presiden Emomali Rahmon menyambut dengan baik kehadiran Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Tajikistan yang baru, HE. Dr. Mochamad Fadjroel Rachman.
“Kami menyambut Duta Besar baru Indonesia untuk Republik Tajikistan, H.E. Dr. Mochamad Fadjroel Rachman. Kami berharap kedepan hubungan bilateral kedua negara bisa lebih maju ke tahap yang lebih menjanjikan, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, pariwisata dan budaya”, ucap Presiden Rahmon.
Presiden Emomali Rahmon juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Republik Tajikistan. “Indonesia mempunyai status khusus di Asia Tenggara dan juga di dunia muslim”. Selanjutnya, presiden yang telah tiga kali berkunjung ke Indonesia, yaitu pada tahun 2003, 2005 dan 2016 tersebut mengundang perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Tajikistan. “Kami mengundang perusahaan Indonesia untuk melakukan investasi ataupun mendirikan perusahaan joint venture di Tajikistan”, tutur Presiden Rahmon.
Di momen tersebut, Dubes Fadjroel menyampaikan salam hormat dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Emomali Rahmon, serta salam dari rakyat Indonesia kepada rakyat Tajikistan.
“Saya juga menyampaikan salam hormat dari Presiden Joko Widodo serta salam dari 273 juta jiwa rakyat Indonesia kepada 9 juta jiwa rakyat Tajikistan. Suatu hari nanti kami berharap Presiden Emomali Rahmon bisa kembali melaksanakan official visit ke Indonesia, demikian juga Presiden Joko Widodo bisa berkunjung ke Tajikistan”, kata Dubes Fadjroel.
Juru Bicara Presiden tahun 2019-2021 tersebut juga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo tentang prioritas diplomasi ekonomi.
“Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa prioritas utama diplomasi Indonesia adalah diplomasi ekonomi yaitu sebesar 70-80%”, ucap Dubes Fadjroel.
Dubes Republik Indonesia untuk Republik Tajikistan serta Republik Kazakhstan tersebut juga menjelaskan tentang persamaan serta hubungan baik antara Indonesia dan Tajikistan yang sudah berlangsung lama dan perlu terus dikembangkan untuk kemajuan kedua negara.
“Pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Republik Tajikistan pada 28 Desember 1991. Indonesia dan Tajikistan telah membangun persahabatan yang baik dalam waktu yang cukup panjang dan kami percaya bahwa kita masih memiliki banyak potensi kerjasama yang harus dikejar lebih lanjut untuk memperkuat hubungan bilateral kita. Indonesia dan Tajikistan memiliki banyak persamaan, seperti mayoritas penduduk kedua negara adalah muslim dan juga perekonomian yang terus tumbuh”, tutur Dubes Fadjroel.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Fadjroel juga memaparkan tentang upayanya untuk terus membuka kerjasama di segala bidang, termasuk semakin menggiatkan Pencak Silat di Tajikistan.
“Kami membuka peluang kerjasama di segala bidang, seperti perdagangan, pariwisata, pendidikan, ekonomi, dan budaya. Jadi salah satu kekayaan budaya yang Indonesia yang akan kami bawa sebagai lokomotif budaya Indonesia adalah Pencak Silat. Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk asosiasi Pencak Silat Tajikistan dengan anggota sekitar 500 orang”, kata mantan Jubir Presiden tersebut.
Di akhir acara, Dubes Fadjroel mengundang Presiden Tajikistan untuk menghadiri World Water Forum 2024 yang akan dilaksanakan di Indonesia. “Dengan hormat kami mengundang Bapak Presiden, HE. Emomali Rahmon untuk hadir dalam acara World Water Forum 2024 di Bali, Indonesia”, tutur Dubes Fadjroel. DMS