Berita
Ambon – Penjabat (Pj Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengakui sampai saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon masih dililit hutang yang membuat program di sejumlah OPD tidak berjalan baik dalam melayani masyarakat.
Dari sekian OPD, salah satunya anggaran untuk menopang program jemput bola yang dikeluhkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Ambon.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPRD Kota Ambon, Kadis Dukcapil Ambon Hany Temtalahitu menyatakan terpaksa menghentikan program jemput bola untuk sementara, karena tidak ada anggaran.
Pj Wali Kota Ambon saat dikonfirmasi DMS Media Group di Balai Kota, Jumat (26/8/2022) mengakui persoalan anggaran bukan saja terjadi pada Disdukcapil, tetapi pada semua OPD lingkup Pemkot Ambon.
Wattimena menjelaskan, kekurangan anggaran yang menyebabkan program tidak berjalan baik, karena Pemkot Ambon sampai saat ini masih terlilit hutang pihak ketiga, meskipun sebagian hutang telah diselesaikan.
“Pemkot tetap berkomitmen menyelesaikan hutang pihak ketiga tersebut tahun ini, sehingga tahun depan semua program OPD dapat kembali berjalan normal,” katanya.
Menurut dia, hutang pihak ketiga tersisa Rp26 miliar, karena sebagian besar telah dilunasi.
Wattimena optimis jika keuangan pada pemkot Ambon kembali normal otomatis seluruh program prioritas dari masing-masing OPD bisa terlaksana dengan baik.
Dirinya juga meminta seluruh OPD jika menyusun program harus sesuai dengan program prioritas jangan asal buat program.
Sebelumnya dalam rapat dengan DPRD kota Ambon Plh Kepala Disdukcapil Kota Ambon, Hanny Tamtelahitu mengeluhkan keterbatasan anggaran pada Dinas yang di pimpinya sehingga program prioritas seperti jemput bola, sosialisasi langsung ke masyarakat tidak dapat dilaksanakan.
Dirinya berharap DPRD Kota Ambon maupun Pemkot Ambon tidak lagi memangkas anggaran mereka agar program prioritas pelayanan publik kepada masyarakat dapat berjalan. DMS