Berita Internasional, Bhubaneswar – Sedikitnya 261 orang tewas dalam kecelakaan kereta api terburuk di India dalam lebih dari dua dekade terakhir, kata para pejabat pada Sabtu, setelah sebuah kereta api penumpang keluar dari rel dan menabrak kereta api lainnya di bagian timur negara tersebut.
Satu kereta api dalam kecelakaan pada Jumat juga menabrak kereta barang yang sedang terparkir di dekatnya di distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, menyebabkan gerbong-gerbong kereta yang hancur berantakan dan melukai 650 orang.
Jumlah korban tewas mencapai 261 orang, kata Kepala Humas Kereta Api Timur Selatan, KS Anand. Sebelumnya, kantor berita AFP mengutip seorang pejabat yang mengatakan bahwa 288 orang telah tewas.
Seorang penumpang yang selamat, Anubha Das, mengatakan bahwa ia tidak akan pernah melupakan kejadian tersebut. “Keluarga-keluarga hancur, tubuh-tubuh tak bernyawa dan pertumpahan darah di atas rel,” katanya.
Rekaman video menunjukkan gerbong kereta yang tergelincir dan rel yang rusak, dengan tim penyelamat mencari gerbong yang hancur untuk menarik para penumpang yang selamat dan melarikan mereka ke rumah sakit.
Orang-orang terlihat mencari kerabat mereka di lokasi kejadian dan rumah sakit terdekat.
Perdana Menteri Narendra Modi terbang ke tempat kejadian.
“Kami telah melihat banyak sekali korban tewas,” ujar seorang saksi mata.
Saksi lain yang terlibat dalam operasi penyelamatan mengatakan bahwa jeritan dan ratapan dari para korban yang terluka dan kerabat dari mereka yang tewas sangat mengganggu. “Sangat mengerikan dan menyayat hati,” katanya.
Keluarga korban tewas akan menerima 1 juta rupee (Rp180 juta), sementara mereka yang terluka parah akan menerima 200.000 rupee (Rp36 juta), dengan 50.000 rupee (Rp9 juta) untuk luka ringan, kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw. Beberapa pemerintah negara bagian juga telah mengumumkan kompensasi.
“Ini adalah kecelakaan yang besar dan tragis,” kata Vaishnaw kepada para wartawan setelah meninjau lokasi kecelakaan.
“Fokus kami sepenuhnya adalah pada operasi penyelamatan dan bantuan, dan kami berusaha untuk memastikan bahwa mereka yang terluka mendapatkan perawatan terbaik,” katanya.
Kepala Sekretaris negara bagian Odisha, Pradeep Jena, mengatakan melalui Twitter bahwa lebih dari 200 ambulans telah dikerahkan ke lokasi kejadian dan 100 dokter telah dikerahkan untuk bergabung dengan 80 dokter yang telah berada di sana.
Pada Sabtu pagi, rekaman video Reuters menunjukkan para petugas polisi memindahkan mayat-mayat yang ditutupi kain putih dari rel kereta api.
“Saya sedang tidur,” kata seorang pria yang tidak disebutkan identitasnya kepada berita NDTV.
“Saya terbangun oleh suara kereta yang tergelincir. Tiba-tiba saya melihat 10-15 orang tewas. Saya berhasil keluar dari gerbong, dan kemudian saya melihat banyak mayat yang terpotong-potong,” kata dia.
Rekaman video dari pada Jumat menunjukkan tim penyelamat memanjat salah satu kereta yang hancur untuk menemukan korban yang selamat, sementara para penumpang meminta pertolongan dan tersedu-sedu di samping reruntuhan kereta.
Tabrakan terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 19.00 waktu setempat, ketika Howrah Superfast Express dari Bengaluru ke Howrah di Benggala Barat bertabrakan dengan Coromandel Express dari Kolkata ke Chennai.
Sebuah operasi pencarian dan penyelamatan yang ekstensif telah dilakukan, melibatkan ratusan personil pemadam kebakaran dan petugas polisi serta anjing pelacak. Tim-tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional juga berada di lokasi.
Pada Jumat, ratusan anak muda berbaris di luar rumah sakit pemerintah di Soro, Odisha untuk mendonorkan darah.
Menurut Indian Railways, jaringannya memfasilitasi transportasi lebih dari 13 juta orang setiap harinya. Tetapi monopoli yang dikelola oleh negara ini memiliki catatan keselamatan yang tidak merata karena infrastruktur yang menua.
Negara bagian ini telah mendeklarasikan pada Sabtu sebagai hari berkabung nasional sebagai tanda penghormatan kepada para korban.
Kecelakaan kereta api paling mematikan di India terjadi pada tahun 1981 ketika sebuah kereta api terjun dari jembatan ke sungai di negara bagian Bihar, menewaskan sekitar 800 orang. DMS
Sumber : Reuters