Jakarta – Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang diwakilkan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM pada Kamis, 27 Juni 2024, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung investasi Australia ke Indonesia. MoU ini merupakan langkah penting dalam menarik dan meningkatkan investasi Australia di Indonesia.
Penandatanganan ini disaksikan Utusan Khusus Australia untuk Asia Tenggara, Nicholas Moore AO, Business Champion Australia untuk Indonesia, Jennifer Westacott AO, dan jajaran Dewan Direktur INA. Melalui kemitraan ini, Ridha berharap pihaknya dapat mendorong investasi signifikan Australia dalam sektor-sektor penting yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan Indonesia, memperkuat hubungan ekonomi, dan memberi manfaat besar bagi kedua negara.
INA adalah Lembaga Pengelola Investasi Indonesia yang diberi mandat untuk meningkatkan investasi guna mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan negara untuk generasi mendatang. INA melakukan kegiatan investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal dengan risiko terukur.
“Kami terus memperkuat kerja sama ekonomi strategis dengan Indonesia, yang merupakan salah satu mitra utama kami. Australian Embassy Jakarta Investment Deal Team akan bekerja sama dengan INA untuk menghubungkan proyek-proyek Indonesia dengan para investor Australia untuk menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja bagi kedua negara,” ujar Duta Besar Williams.
Kemitraan ini adalah kelanjutan dari program Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Jakarta pada September 2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan investasi Australia ke Indonesia, termasuk melalui Australian Embassy Jakarta Investment Deal Team yang baru.
Australian Embassy Jakarta Investment Deal Team memadukan sektor swasta, pemerintah, dan layanan pembiayaan untuk mendukung investasi dari Australia ke Indonesia. Tim ini akan bekerja sama dengan INA untuk mengidentifikasi aset dan struktur yang sesuai, memastikan bahwa peluang tersebut sudah siap untuk diinvestasikan oleh para investor Australia.DMS/AC