Ambon, Maluku (DMS) – Aliansi Mahasiswa Buru Selatan (AMBS) kembali menggelar aksi demonstrasi jilid II pada Senin (16/6), di tiga titik berbeda di Kota Ambon.
Aksi ini menyuarakan tuntutan penyelesaian proyek jalan lintas Leksula-Namrole dan pengusutan dugaan penyalahgunaan anggaran.
Massa aksi mendesak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku segera menuntaskan pembangunan jalan yang menghubungkan dua kecamatan di Pulau Buru tersebut.
Mereka juga meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku mengusut tuntas dugaan korupsi dalam proyek senilai Rp1,4 miliar, yang melibatkan Kepala PT Cakrawala Multi Perkasa serta pejabat Kasatker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Menurut Demonstran proyek jalan Leksuka-Namrole terbengkalai, sehingga patut diduga ada penyalahgunaan dana.Tidak saja narasi dugaan korupsi pendemo juga membawa bukti-bukti ketidaksesuaian antara anggaran dan realisasi di lapangan.
Demo yang dilakukan AMBS berlangsung pada tiga titik yakni di depan Kantor BPJN Maluku, Kantor Kejati Maluku, dan Markas Polda Maluku. Namun, pihak BPJN tidak memberikan tanggapan atau menerima perwakilan demonstran. Sementara itu, Kejati Maluku menerima beberapa perwakilan AMBS untuk audiensi.
Kasie Intelejen Kejati Maluku, Fernando Sagala, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan dengan serius, dan meminta AMBS untuk melengkapi bukti serta membuat laporan resmi secara tertulis.
Sebelumnya, AMBS juga telah menggelar aksi serupa yang difasilitasi oleh DPRD Maluku. Lembaga legislatif itu berjanji akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek.DMS